Sahijab – Angka kasus Corona di Sumatera Utara, terus mengalami peningkatan. Untuk Selasa 14 April 2020, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumut, melaporkan pasien positif sudah mencapai 100 orang.
"Jumlah ini bertambah sebanyak empat pasien, dibandingkan hari sebelumnya yang berjumlah 96 pasien," ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumatera Utara, dr Aris Yudhariansyah pada konfrensi pers di live streaming akun Youtube Humas Pemprov Sumut.
Baca juga: Data Update Positif Corona di Indonesia 14 April 2020
Aris menjelaskan, 100 pasien positif Covid-19, dengan perincian dilakukan pengecekan kesehatan melalui test cepat (rapid test) sebanyak 24 orang dan menggunakan ? PCR ada 76 orang.
"Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh bertambah satu orang menjadi 11 orang. Sedangkan pasien, meninggal berjumlah sembilan orang," ujar Aris.
Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 101 pasien atau turun dari hari sebelumnya 105 orang. Seluruh pasien tersebut, dirujuk rumah sakit di sejumlah di Sumatera Utara.
Sementara itu, orang dalam pemantauan (ODP) saat ini berjumlah 2421 orang atau menurun dari hari sebelumnya dengan jumlah 2509 orang.
Dengan kondisi, Aris menjelaskan ?saat ini provinsi Sumatera Utara, sudah masuk dalam kategori pusat penyebaran COVID-19. Hal ini, karena dalam beberapa kasus COVID-19 diketahui terjadi akibat adanya tranmisi lokal di kawasan Sumatera Utara.
"Hal ini, sudah kita dapatkan secara informal dan kita belum terima surat resminya. Namun, kita akan terus melakukan penyelidikan epidomologi untuk membuktikan informasi tersebut," ucap Aris.
Sementara itu, Sulawesi Selatan (Sulsel) Tanggap Covid-19 hingga Selasa malam, mencatat jumlah pasien positif yang terjangkit virus Corona dan dirawat di sejumlah rumah sakit di Sulawesi Selatan 174 orang, yang sudah sembuh 39 pasien dan 18 meninggal.
Pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat 204 orang, yang sudah sehat 194 dan 22 meninggal. Orang dalam pemantauan (ODP) sudah semakin menurun. Kini, pemantauan yang tersisa 570 dan yang sudah selesai pemantauan 2.179 orang.
Lonjakan pasien yang terpapar virus Corona masih terbanyak di Kota Makassar, dengan jumlah 163 orang, disusul Kabupaten Gowa, dengan jumlah 22 pasien, serta Kabupaten Maros, dengan jumlah 18 pasien.
Pejabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb, telah mengusulkan ke Kementerian Kesehatan, agar diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), mengingat lonjakan pasien Corona yang terus meningkat.
Dia memastikan, usulan PSBB tersebut sudah sesuai dengan tingkat kriteria situasi dan kondisi yang sedang dialami Kota Makassar.
"Hasil kajian epidemiologi yang kami lakukan, Makassar sudah memenuhi kriteria untuk diberlakukan PSBB. Mulai dari tingkat penyebaran, terjadinya local transmission, termasuk perkembangan jumlah pasien Covid-19 yang terus bertambah," kata Iqbal, saat memberikan penjelasan kepada sejumlah wartawan, di Posko Induk Covid-19 Makassar, Balai Mutiara Makassar, Selasa 14 April 2020.
Sementara itu, PMI Sulsel menyerahkan sejumlah bantuan penanganan kepada Kabupaten Gowa sebagai daerah terbanyak sebaran Covid-19 di Sulawesi Selatan.
Sejumlah alat yang diserahkan, yaitu satu unit mobil picap, dua buah tandon masing-masing kapasitas 200 liter, satu alat sprayer, selang 50 meter, sepatu boot safety lima buah, kaos tangan safety lima buah, dan 15 liter kaporit bahan disinfektan.
"Kita berharap, semoga PMI Kabupaten Gowa, bisa memutus mata rantai ini dengan berkoordinasi dengan gugus tugas di Pemda Kabupaten Gowa, untuk melakukan penyemprotan di berbagai sarana-sarana umum dan perkantoran," kata Komandan Satgana PMI Sulsel, Muhammad Fajar Karnah, di sela penyerahan bantuan di Kantor Bupati Gowa.
Pada kesempatan yang sama, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar juga menyerahkan Alat Pelindung Diri (APD) berupa pakaian hazmat sebanyak 50 pasang yang diserahkan langsung oleh Wakil Rektor I Unismuh, Abdul Rakhim Nanda, di Posko Induk Penanganan Covid-19 Kabupaten Gowa.
Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Muchlis mengaku sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh PMI Sulsel dan pihak Kampus Unismuh Makassar. Menurutnya, dengan adanya bantuan ini akan mencukupi APD untuk tenaga medis yang ada di Kabupaten Gowa.
"Ternyata, di tengah pandemi yang masuk ke wilayah kita yang episentrumnya ada di kota Makassar, Gowa, dan Maros untuk. Sulawesi Selatan, ini menggugah keprihatinan dan partisipasi berbagai elemen masyarakat termasuk organisasi," ujar Muchlis didampingi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gowa, Syamsuddin Bidol yang juga merupakan Wakil Ketua PMI Kabupaten Gowa Bidang Bencana.
Bantuan itu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya dan akan disalurkan sesuai kebutuhan, termasuk pemanfaatan mobil dari PMI Sulsel akan digunakan di wilayah kecamatan atau kelurahan yang masuk pandemi zona merah di Kabupaten Gowa.