Sahijab Update – Saat seorang muslim mendapatkan musibah baik itu bencana alam hingga kematian, akan mengucapkan "innaa lilaahi wa innaa ilayhi rajiun". Ucapan ini tentu sebagai bentuk kepasrahan kita kepada Sang Pencipta, dan diberikan kelapangan hati untuk melalui semuanya.
Namun bagaimana jika seorang non muslim mendapatkan musibah, dan kita mengucapkan hal yang sama seperti layaknya kepada seorang muslim? Perlu diketahui bahwa, tidak ada dalam ajaran Islam yang menyarankan bahwa ungkapan "innaa lilaahi wa innaa ilayhi rajiun" hanya diperuntukkan bagi umat Islam saja.
Dikutip Sahijab dari laman About Islam, Sheikh Ahmad Kutty, dosen senior dan sarjana Islam di Institut Islam Toronto, Ontario, Kanada, memberikan pernyataannya. Beliau mengatakan bahwa, kata-kata innaa lilaahi wa innaa ilayhi rajiun berarti kita milik Allah dan kembali kepada-Nya.
Baca Juga: Ini Pesan Imam Ghazali Soal Kematian dan Bahaya Nafsu
Oleh karena itu, kata-kata ini menyatakan kebenaran yang tidak dapat disangkal oleh siapa pun, bahwa setiap orang yang hidup, Muslim atau non-Muslim atau makhluk hidup apa pun dalam hal ini, diciptakan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, dan pada akhirnya kita semua harus kembali kepada-Nya.
Dengan demikian, kata-kata tersebut menjadi pengingat bagi kita untuk melihat hidup dan mati apa adanya.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Alquran Surat Al-An'am Ayat 38 berikut ini: