Namun, perbedaan dalam jumlah rakaat Tarawih bukanlah suatu permasalahan yang harus menimbulkan perpecahan atau perselisihan di antara umat Muslim. Sebagai individu Muslim, penting bagi kita untuk menghormati perbedaan pendapat dalam hal ini dan mengikuti praktik yang sesuai dengan keyakinan dan mengajarkan ulama yang kita ikuti.
Hal yang paling penting dalam melaksanakan ibadah Tarawih adalah niat yang ikhlas, memperbanyak membaca Al-Quran, dan berusaha memperoleh pahala serta keberkahan dari bulan suci Ramadhan. Ibadah ini adalah kesempatan bagi umat muslim untuk mendapatkan pahala yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam menjalankan shalat tarawih, perlu juga diingat bahwa meskipun jumlah rakaatnya bisa berbeda, inti dari ibadah ini adalah melaksanakan shalat berjamaah dengan khusyuk dan memperpanjang bacaan Al-Quran dalam setiap rakaat. Inilah saat berdiam diri, berintrospeksi, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan harapan mendapatkan ampunan dan rahmat-Nya.
Kesimpulannya, jumlah rakaat dalam shalat Tarawih masih menjadi batasan di kalangan ulama dan madzhab dalam Islam. mayoritas umat muslim melaksanakan 20 rakaat tarawih, tetapi ada juga pendapat yang menyebutkan jumlah rakaat yang lebih rendah seperti 8 rakaat. Yang terpenting adalah menjalankan ibadah Tarawih dengan niat yang ikhlas, khusyuk, dan dengan semangat mendapatkan keberkahan Ramadhan.