Imam at-Thabari dalam kitab tafsirnya Jami' al-Bayan 'an Ta'wil ayy al-Quran menjelaskan bahwa makna dari firman Allah "Kami berkahi sekelilingnya" adalah bahwa wilayah tersebut adalah tempat yang penuh dengan berkah untuk dihuni.
Berkah ini mencakup segala aspek kehidupan, seperti berkah dalam sumber penghidupan dan berkah dalam makanan pokok sebagai sumber kekuatan. Wilayah tersebut terkenal karena kesuburannya dan kemampuannya menghasilkan komoditas pangan yang melimpah. Sementara wilayah lain di sekitarnya cenderung gersang dan tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian. (Jami' al-Bayan 'an Ta'wil ayy al-Quran, juz 17, hlm. 351).
Perlu diketahui, bahwa wilayah ini disebut dengan Bulan Sabit Subur karena tingkat kesuburannya yang berada di atas rata-rata daerah lain di sekitar Timur Tengah. Kemudian, selain al-Quran, hadits Nabi SAW dengan sangat jelas mendoakan keberkahan wilayah Syam. Nabi bersabda:
“Ya Allah, berkahilah kami, pada negeri Syam kami dan negeri Yaman kami.” (HR. Bukhari)
Lebih dari itu, terdapat hadits Nabi yang menyatakan keberuntungan negeri Syam, Nabi bersabda:
“Dari Zaid bin Tsabit dia berkata, "Kami menulis Al-Qur'an dari pelepah kurma di sisi Rasulullah SAW, maka Rasulullah SAW bersabda, "Beruntunglah bagi penduduk Syam." Lalu kami bertanya, "Kenapa bisa seperti itu wahai Rasulullah?" beliau bersabda, "Sesungguhnya Malaikat Dzat Yang Maha Pengasih (Allah) telah membentangkan sayapnya di atas negeri Syam." (HR. Tirmidzi no. 3954, Shahih)