Oki juga membandingkan perilaku masyarakat Mesir dengan masyarakat Indonesia. "Orang Mesir cenderung berbicara dengan nada suara yang lebih tinggi. Sementara orang Indonesia di Mesir dikenal sebagai pribadi yang lemah lembut, adem ayem, sopan, dan sabar. Ini menjadi pelajaran budaya yang berharga bagi kami," tuturnya.
Perbedaan waktu di Mesir membuat aktivitas di malam hari menjadi lebih ramai. "Di Mesir, semakin malam, semakin ramai. Terutama di musim panas, waktu salat Isya dilakukan sekitar pukul 10 malam. Taman-taman masih ramai hingga pukul 12 malam. Meskipun malam, suasana tetap aman," papar Oki.
Meskipun sibuk dengan aktivitas belajar, Oki tetap menjalani perannya sebagai ibu. "Hari-hari saya penuh dengan kegiatan belajar. Namun, saya juga memiliki banyak waktu untuk fokus pada keluarga. Anak-anak sangat mendukung saya dalam proses belajar ini," ungkap Oki.
Oki Setiana Dewi menegaskan bahwa pengalaman tinggal di Mesir telah memberikan banyak pelajaran berharga bagi dirinya dan keluarganya. "Saya bersyukur atas segala pengalaman ini. Semoga apa yang saya pelajari di sini dapat bermanfaat untuk masa depan," tutup Oki.