Dalam foto pernikahannya, Mutiara tampak mengenakan rok batik motif parang dan kawung yang tegas, serta sang ibu mengenakan tenun klasik. Kombinasi putih dan krem biru muda cerah membuat tampilannya penuh nuansa tradisional. Busana ini memperlihatkan bagaimana batik masih sangat relevan untuk acara formal. Busana seperti ini tak hanya indah secara visual, tetapi juga sarat makna budaya. Inspirasi ini cocok digunakan dalam pernikahan adat, lamaran, hingga wisuda atau acara seremonial lainnya yang mengedepankan akar tradisi.
Dalam momen bersantai di alam terbuka, Mutiara mengenakan rok batik merah bermotif cerah dipadu kaos polos pink pastel. Simpel tapi segar, cocok untuk liburan, jalan-jalan ke destinasi hijau seperti Bali atau Belitung. Look ini menunjukkan bahwa batik tak melulu harus kaku atau formal. Bahkan untuk situasi santai, rok batik tetap bisa jadi pilihan utama asal dipadukan dengan warna atasan yang pas dan tidak kontras berlebihan. Kombinasi ini cocok untuk kamu yang ingin tampil "Indonesia banget" dalam balutan gaya kasual.
Saat berada di Times Square, New York, Mutiara tampil mengenakan rok batik biru berpola alami dengan kebaya bordir floral berwarna pastel. Ini jadi bukti bahwa batik pun bisa hadir sebagai identitas dalam konteks internasional dan modern. Kontras antara cahaya lampu kota dan sentuhan etnik Nusantara menciptakan visual yang kuat dan menyentuh. Ditambah senyum khasnya, Mutiara berhasil membawa narasi bahwa batik bukan hanya warisan, melainkan ekspresi global. Gaya ini cocok digunakan saat traveling ke luar negeri, tampil dalam acara budaya internasional, atau bahkan untuk kegiatan kampus dan pameran.