Setiap tampilan fashion dalam momen sakral ini bukan sekadar estetika, tapi mengandung simbol status, kasih sayang, dan tradisi. Dengan aksesori yang kuat secara visual namun elegan secara fungsi, Maia Estianty berhasil menyampaikan narasi gaya personal yang menyentuh dan berkelas. Kalung choker, gelang, serta anting yang dikenakan merupakan set perhiasan Bvlgari Burma No Heat Sapphire Jewelry yang harganya ditaksir US$578 ribu atau setara Rp10 miliar.
Di momen penuh haru acara siraman, kilau kalung justru tampak semakin menonjol dalam pencahayaan alami. Karena posisinya dekat dengan wajah dan leher, choker tersebut terlihat seperti simbol kehormatan dan kemegahan pada momen keluarga sakral. Cahaya alami memperjelas detail berlian dan bentuk loop yang tegas namun anggun.
Busana kebaya navy bermotif mawar semakin membuat penampilan Maia semakin menawan. Potongan kebaya panjang dengan gaya kutu baru modifikasi menunjukkan sisi tradisional yang lembut namun tidak kaku. Dipadukan dengan kain batik klasik sebagai bawahan, tampilan ini terasa sangat Jawa namun tetap kontemporer. Aksesori lainnya seperti gelang tipis berkilau di tangan kanan Maia serta konde klasik dengan hiasan emas menjadi pelengkap yang mempermanis keseluruhan tampilan.
Saat sesi foto keluarga, terlihat bagaimana gaya Maia menjadi titik sorotan. Ia berdiri bersama Al, Iwan Mussry, dan kedua putranya lainnya yang mengenakan tema busana senada. Namun tetap, kilau choker loop besar pada leher Maia memantulkan cahaya secara konsisten dan menjadikannya aksen utama dalam formasi keluarga tersebut. Penempatan kalung yang presisi, tepat di tengah garis leher dan dada bagian atas, membuatnya menjadi center of attention visual tanpa mengalahkan motif floral kebaya.