Walau sempat bolak-balik antara Italia dan Indonesia untuk pertunjukan musik, Ussy lebih dikenal sebagai sosok seniman klasik yang tekun dan konsisten dalam jalurnya — jauh dari sorotan industri rekaman pop.
Di tengah hiruk pikuk dunia musik yang kerap didominasi oleh usia muda dan tren digital, Ussy hadir dengan pesan kuat: "Jangan pernah berhenti berkarya selama kita masih mampu. Eksistensi dalam musik tidak selalu soal ketenaran, tapi tentang kejujuran dalam mengekspresikan diri."
'Sampai Kapan' bukan hanya lagu cinta biasa. Ia menjadi refleksi kehidupan, perjalanan batin, dan pembuktian bahwa semangat berkesenian tidak punya batas usia. Dengan suara yang matang dan penjiwaan mendalam, single ini menjadi persembahan personal Ussy Pieters — kepada dirinya sendiri, kepada sahabatnya Otte Abadi, dan kepada setiap hati yang masih percaya pada keajaiban cinta yang tulus.