Sahijab – Kehilangan mendalam atas kepergian maestro lagu-lagu campur sari Didi Kempot, ternyata dirasakan oleh berbagai kalangan. Didi Kempot berhasil menyatukan penggemarnya dari berbagai kalangan dalam kelompok Sad Boys dan Sad Girls, juga Komunitas Sobat Ambyar.
Kematian Didi Kempot sangat tiba-tiba. Tak ada kabar ia sedang sakit atau menderita penyakit tertentu. Apalagi, ia sempat dua kali melakukan konser online untuk mengumpulkan dana kemanusiaan untuk mengatasi Covid-19, yaitu bersama Mata Najwa dan bersama Kompas TV.
Kehilangan mendalam dirasakan penggemarnya. Kabar kepergian Didi melesat cepat di berbagai grup WhatsApp, dari group keluarga berbagai komunitas. Di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU), misalnya, para sahabat muda, santri, dan kader NU Jatim tak hanya menyatakan kesedihan dan kehilangan, namun juga menyebarkan imbauan agar menyelenggarakan sholat Gaib, yasinan, dan tahlilan di rumah masing-masing untuk dihadiahkan kepada almarhum.
Baca juga: Angkanya Naik Terus, 3,6 Juta Warga Dunia Terinfeksi Corona
Seruan itu juga diunggah dalam akun Netizen NU Jatim, @Netizen-NUjatim. Imbauan itu senada dengan ramainya obrolan duka di grup-grup WA lingkungan NU Jatim. Seharian hingga malam foto dan video tentang Didi Kempot disebar, di antaranya, foto ketika almarhum berkegiatan menyanyi di lingkungan NU. “Allahummaghfirlahu warhamhu waafihi wa’fuanhu,” tulis akun @Netizen_NUjatim pada Selasa sekira pukul 20.20 WIB.
Pun demikian dengan pejabat di Jatim. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa secara khusus memajang foto dirinya bersama Didi Kempot di akun Instagramnya, @khofifah.ip, beberapa saat setelah mendengar kabar sang penyanyi asal Ngawi, Jatim, itu meninggal. “Dalam pandangan saya, Lord Didi (panggilan Didi Kempot) adalah tokoh keroncong Indonesia fenomenal yang mampu memenangkan seluruh hati masyarakat Indonesia,” tulis Khofifah.
Di lingkungan Kepolisian Daerah Jatim, lagu-lagu Didi Kempot biasa terdengar ketika ada acara-acara santai. Karena itu, keluarga besar Polda Jatim turut merasa berduka atas meninggalnya penyanyi yang menelurkan komunitas Sobat Ambyar itu. “Polda Jawa Timur juga turut berduka atas meninggalnya seorang seniman putra daerah asli Jawa Timur, khususnya daerah Ngawi,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.
Di luar urusan seni, Trunoyudo mengagumi sosok Didi Kempot yang memiliki solidaritas sosial yang tinggi. Semua tahu, kata dia, selama pandemic Covid-19, Didi sempat berjuang dengan kemampuan seninya mengumpulkan dana amal yang disalurkan kepada para warga terdampak. “Itu satu perjuangan seorang figur yang bisa kita anggap sebagai pahlawan dalam dunia seni,” ujarnya.
Baca juga: Resep Susu Almond Kurma, Segar untuk Buka Puasa
Kepada para penggemar Didi Kempot, Trunoyudo meminta agar meniru keteladanan almarhum, termasuk dalam semangatnya membantu warga terdampak Covid-19. “Jangan lupakan juga, pertama tetap menjaga physical distancing, dan sebisa mungkin membatasi jarak jika ke pemakaman (Didi Kempot) untuk berdoa, tanpa mengurangi rasa hormat. Kita semua mendoakan almarhum dari rumah masing-masing,” tandasnya.
Didi Kempot meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah, pada Selasa pagi, 5 Mei 2020. Ia berpulang di saat karirnya sedang moncer. Tak sampai satu jam ketika kabar meninggalnya Didi Kempot tersebar, media sosial pun dibanjiri ucapan duka. Publik sangat kehilangan dengan kepergian penyanyi bergelar Lord of The Broken Heart itu.