Proyek ini bukan sekadar remix biasa, melainkan dialog kreatif antara dua semesta musik: pop alternatif dan elektronik. Whisnu berhasil menyatukan kedua genre ini dalam harmoni yang segar dan memukau. Hasilnya, versi danceable "Mangu" kini masuk dalam berbagai playlist bertema dance dan chill di sejumlah platform musik digital, menandai keberhasilannya menembus ruang dengar yang lebih luas.
Lebih dari sekadar perpaduan genre, proyek ini merupakan bagian dari visi Whisnu untuk memperluas ranah musik pop Indonesia ke ruang-ruang baru yang lebih dinamis. "Kenapa lagu Indonesia nggak bisa diputar di klub? Kita punya banyak materi kuat. Tinggal kemasannya yang perlu diolah agar bisa menjangkau lebih banyak ruang," katanya.
Whisnu juga menegaskan bahwa satu lagu bisa memiliki banyak nyawa tergantung bagaimana ia diinterpretasikan. "Kita bisa punya banyak versi dari satu lagu. Justru itu kekuatan musik: fleksibel, tapi tetap jujur," jelasnya.
Setelah sukses dengan versi danceable "Mangu", Whisnu berencana merilis lebih banyak proyek rework dan kolaborasi yang menggabungkan elemen musik pop dan elektronik. Harapannya, pendekatan ini bisa menghidupkan kembali lagu-lagu lokal dalam kemasan yang lebih kontekstual dan menjangkau beragam lapisan pendengar.
Versi danceable "Mangu" kini sudah dapat didengarkan melalui berbagai platform streaming digital. Ini bukan hanya perpaduan genre, tetapi juga perayaan terhadap kekuatan musik Indonesia yang lentur, ekspresif, dan terus berevolusi.