Fitri Carlina memadukan kebaya janggan hitamnya dengan kain batik motif parang bunga bernuansa putih dan hitam. Motif batik ini memperlihatkan selera tinggi dalam memilih motif klasik yang menyatu dengan atasannya. Teknik pemakaian yang presisi menciptakan siluet ramping dan memberi keleluasaan gerak tanpa menghilangkan kesan anggun. Motif batik berwarna kontras dengan warna kebaya justru mempertegas perpaduan visual.
Penampilan Fitri Carlina semakin sempurna dengan tambahan aksesoris bros emas besar di bagian dada. Bros ini tidak hanya berfungsi sebagai ornamen, tetapi juga menjadi simbol elegansi dan penegas status formal dari busana adat. Aksesoris ini memiliki desain khas Jawa dengan motif flora dan hewan mitologis, serta dilengkapi rantai emas menjuntai yang disematkan di sisi kanan tubuhnya. Detail ini mempertegas keanggunan kebaya yang dipakainya, memberikan sentuhan klasik yang sangat menawan.
Untuk melengkapi tampilannya, Fitri Carlina memilih riasan wajah yang flawless dengan tone warm natural. Fokus riasan terdapat pada mata dan bibir dengan eyeliner tegas serta lipstik merah muda mengkilap, memperkuat ekspresi ceria dan karismatik. Make up ini berpadu sempurna dengan outfit hitamnya, base make up ber-finish matte dan glowing di area pipi membuat kulit wajah terlihat segar sepanjang acara, terlebih dalam pencahayaan ballroom yang menambah kecantikan penampilannya.
Penampilan Fitri Carlina di acara ngunduh mantu Al Ghazali menjadi bukti bahwa kebaya janggan hitam dapat tampil modern dan elegan tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional. Dengan padu padan yang tepat dan sentuhan detail yang cermat, kebaya ini berhasil menciptakan penampilan klasik yang tak lekang oleh waktu, menghidupkan kembali semangat busana Jawa dengan cara yang modern.