• Photo :
        • Zeena Ali, Perwira Pertama Kepolisian Selandia Baru yang Berhijab,
        Zeena Ali, Perwira Pertama Kepolisian Selandia Baru yang Berhijab

      Sahijab – Kisah sukses wanita Muslim, terus menggema di seluruh dunia, dengan lebih banyak wanita yang mencapai kesuksesan dan berhasil memecahkan rekor dengan tetap mempertahankan keyakinannya.

      Di Selandia Baru, Zeena Ali mencatat sejarah, ia menjadi perwira polisi berhijab pertama di negara tersebut. Ali, 30 tahun, bergabung dengan Kepolisian Selandia Baru, setelah terjadi teror di Christchurch pada 2019.

      Lulus minggu lalu, ia sekarang menjadi perwira pertama dalam sejarah Kepolisian Selandia Baru yang mengenakan hijab. Sejak Kepolisian Selandia Baru, mengizinkan jilbab menjadi bagian dari seragam resmi mereka.

      “Senang rasanya bisa bertugas dan tetap menggunakan hijab sebagai bagian dari seragam saya di Kepolisian Selandia Baru,” katanya seperti dikutip Sahijab dari About Islam, Selasa 17 November 2020.

      "Saya pikir dengan melihat itu, lebih banyak wanita Muslim yang ingin bergabung juga," tambahnya.

      Baca juga: Di Victoria, Polwan Diizinkan Berjilbab Sejak 16 Tahun Lalu

      Lahir di Fiji dan pindah ke Selandia Baru saat masih kecil, Ali mengatakan, ia bangga mewakili komunitas Muslim dan khususnya wanita Muslim.

      Dia menambahkan, ia memutuskan untuk bergabung dengan kepolisian, setelah terjadi teror di Christchurch, yang menewaskan 51 Muslim.

      “Kami membutuhkan lebih banyak wanita Muslim untuk membantu masyarakat,” tambahnya, yang menunjukkan bahwa kebanyakan dari mereka terlalu takut untuk berbicara dengan polisi dan mungkin akan menutup pintu depan jika seorang pria muncul untuk berbicara dengan mereka.

      "Jika kita memiliki lebih banyak wanita yang muncul di garis depan yang lebih beragam, maka kita dapat mengurangi lebih banyak tindak kejahatan."

      Muslim di Selandia Baru

      Islam di Selandia Baru dianut sekitar satu persen dari total populasi. Mereka berasal dari imigran Muslim Asia Selatan dan Eropa Timur, yang menetap di Selandia Baru dari awal tahun 1900-an hingga 1960-an.

      Imigrasi Muslim skala besar dimulai pada 1970-an, dengan kedatangan orang Indian Fiji, diikuti pada 1990-an oleh pengungsi dari berbagai negara yang dilanda perang. Pusat Islam pertama dibuka pada 1959, dan sekarang terdapat beberapa masjid dan dua sekolah Islam.

      Sementara itu, ada beberapa kasus lain, di mana polisi wanita Muslim berhasil memperjuangkan haknya untuk mengenakan hijab. Misalnya pada 2016, Turki mengizinkan petugas polisi wanita mengenakan hijab.

      Langkah tersebut, menyusul sebelumnya Kepolisian Skotlandia, yang menyatakan hijab sebagai bagian dari seragam mereka, sehingga mendorong lebih banyak perempuan Muslim mempertimbangkan berkarier di kepolisian.

      Demikian pula di Kanada, pemerintahnya mengumumkan pada 2016, Royal Canadian Mounted Police mengizinkan petugasnya mengenakan jilbab sebagai bagian dari seragam mereka, dengan harapan dapat meningkatkan jumlah rekrutman perempuan Muslim.

      Baca juga: Polisi New York Tak Lagi Paksa Muslimah Lepas Jilbab

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan