• Photo :
        • Ilustrasi memberi hadiah,
        Ilustrasi memberi hadiah

      Kedua, anjuran menerima hadiah. Dari Abdullah ibn Mas'ud, Nabi bersabda: "Datangilah orang yang mengundang kalian jangan menolak hadiah dan jangan memukul orang - orang muslim." (HR. Bukhari, al Adab al Mufrad) 

      Nabi sering menerima hadiah, sedikit atau banyak. Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda: "Jika aku diundang untuk makan kaki atau paha kambing, tentu aku memenuhinya. Jika aku diberi hadiah kaki kambing atau paha kambing, tentu aku menerimanya." (HR . Bukhari)

      Ketiga, menerima hadiah dari wanita bagi laki-laki. Rasulullah juga menerima hadiah dari kaum wanita.

      Dari Ibnu Abbas, ia berkata , "Ummu Hufaid, bibi Ibnu Abbas, memberi hadiah kepada Rasulullah berupa keju, minyak samin dan kadal. Kemudian Nabi memakan keju dan minyak samin  dan meninggalkan kadal, karena merasa tidak suka." (HR. Bukhari dan Muslim).

      Pada hadist di atas ada hukum bahwa orang yang memberi hadiah lalu pemberiannya ditolak, seluruhnya atau sebagiannya karena alasan tertentu maka jangan bersedih. Sebaiknya pemberi hadiah bisa memaafkan orang yang menolak hadiahnya, jika alasan menolaknya jelas.

      Keempat, dilarang menarik kembali hadiah yang diberikan. Satu keburukan jika memberi hadiah kepada seseorang, kemudian menarik kembali hadiah itu. Lebih baik tidak memberi hadiah sama sekali daripada memberi tapi menarik kembali. 

      Nabi bersabda: "Orang yang menarik hadiahnya bagaikan anjing yang menjilat muntahnya . " (HR. Bukhari dan Muslim)

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan