• Photo :
        • Ustadz Abdul Somad,
        Ustadz Abdul Somad

      Sahijab – Umat Muslim Indonesia dan dunia, sebentar lagi akan merayakan Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban 1441 Hijriah, yang akan dilaksanakan pada Jumat 31 Juli 2020 Masehi. 

      Tentunya, menjelang Idul Adha ini, banyak pertanyaan yang muncul seputar ibadah-ibadah sunnah apa yang mesti dilakukan oleh seseorang yang berniat melaksanakan qurban.

      Baca juga: Mana yang Harus Didahulukan, Aqiqah atau Qurban?​

      Untuk itu, Ustadz Abdul Somad (UAS), seperti dikutip Sahijab dalam video yang diunggah dalam media sosialnya, Instagram, menjelaskannya ada 5 ibadah sunnah bagi yang orang yang melaksanakan qurban. Apa sajakah itu:

      1. Jangan memotong bulu badan dan kuku

      Menurut UAS, apabila Anda sudah melihat hilal bulan Dzulhijjah dan berniat berqurban, janganlah memangkas bulu yang ada di sekujur badan dan memotong kuku.

      "Bila kamu melihat hilal Dzulhijjah, itu pada tanggal 21 Juli 2020, sore, kamu melihat dan kamu mau berkurban. Jangan potong bulu badan, jangan potong kuku dari 22 Juli 2020, bertepatan 1 Dzulhijjah 1441, sampai pagi 31 Juli 2020, bertepatan 10 Dzulhijjah. Jadi, selama 10 hari, dia (harus) tahan untuk tidak memotong kuku dan memotong bulu badan, mencukur jenggot, memotong kumis. Biarkanlah 10 hari. Nanti, setelah pagi Idul Adha, sholat, memotong kambing, barulah potong kuku dan potong kumis," ujarnya.

      Apa hikmah di balik itu? Menurut UAS, kita akan merasakan lebih fresh. "Jadi, setelah itu kita merasakan kuku baru, jenggot baru, kumis baru, suasana baru. Mereka yang di Mekah pula, tahallul tanggal 10 pagi itu cukur rambut, semua keluar, pakai pakaian baru. Itu sunnah yang dilakukan pertama,” tambahnya.

      2. Menambatkan hewan qurban di rumah 

      Kata UAS, dianjurkan dari tanggal 1 Dzulhijjah itu menambatkan hewan qurban di dekat rumah kita. Terutama, bagi yang tinggal di kampung. “Beli kambing tanggal 1, tambatkan di depan rumah dan jangan lupa kasih makan dan minum. Tapi bagi yang tinggal di kota, di komplek, tak bisa. Tetapi, ini sunnah, bukan wajib,” jelasnya.

      3. Tidak makan dan minum sebelum sholat Idul Adha

      “Jadi, sehabis sholah Subuh disunnahkan tidak makan dan minum sampai selasai pelaksanaan sholat Idul Adha. “Tidak ada yang masuk apa pun, macam orang puasa, sampai sholat Idul Adha,” tutur Tuan Guru Datuk Seri Ulama Setia Negara.

      4. Memotong sendiri hewan qurban

      “Jadi, setelah sholat Idul Adha, pagi, habis subuh di saat enggak ada makanan, enggak ada minum itu sunnahnya tidak ada masuk apa pun, macam orang puasa. Habis sholat Idul Adha pagi, ambil itu kambing, hadapkan ke arah kiblat. Jadi, kalau sudah menghadap kiblat kepala kambing itu, potong, potong sendiri. Bismilahi Allahu Akbar, Allahu akbar,” ujarnya. 

      “Dianjurkan motong sendiri. Tetapi, ini semua sunat. Kalau tidak dilaksanakan seperti ini (potong sendiri), qurbannya tetap sah. Karena, pertanyaan adalah tentang ibadah yang disunnahkan.Sunnah itu sifatnya anjuran,” tegas UAS.

      5. Makan hati hewan qurban

      “Kemudian, lagi sunnahnya setelah dipotong sendiri, dibelah perut kambing itu. lalu diambil hatinya, sesuap, segenggam, sekepal, dicuci bersih sampai hilang darahnya, karena darahnya haram. Cuci bersih, panggang, kasih garam, makan. Itulah makanan pertama yang masuk tanggal 10 itu. Bismillahirrohmanirrohim allahumma bariklana fima rozaktana wakina ‘azabannar, Ambil barokahnya,” ujar UAS.

      Selanjutnya, menurut Ustadz Abdul Somad, seluruh daging kambing itu dibagikan ke fakir miskin, karena itu paling bagus. Namun, (pequrban) boleh ambil sepertiganya untuk di rumah. Atau, boleh juga hanya mengambil sedikit, yaitu bagian paha hewan qurban tersebut.

      Baca juga: Heboh Kalung Anticorona, Ustadz Abdul Somad Ingatkan soal Batu Ponari

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan