• Photo :
        • Ilustrasi marah.,
        Ilustrasi marah.

      Sahijab – Belakangan ini sedang viral dengan kata ‘anjay’, yang kerap digunakan netizen untuk mengungkapkan sesuatu dalam status atau media sosialnya.

      Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) dibuat gerah dan meminta penggunaan kata ‘anjay’ dihentikan saat ini juga. Sebab, kata yang sedang populer dipakai di medsos tersebut berpotensi dipidana.

      Baca juga: Bacaan Doa Taubat Nasuha, agar Mendapat Ampunan Allah SWT​

      Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, seperti dikutip dari keterangannya menjelaskan bahwa makna kata ‘anjay’ itu harus dilihat dari berbagai sudut pandang. Menurutnya, jika disebutkan sebagai kata pengganti ucapan salut dan bermakna kagum atas satu peristiwa itu tak mengandung unsur bullying.

      “Misalnya ‘waoo.. keren’, memuji salah satu produk yang dilihatnya di media sosial diganti dengan istilah ‘anjay’ untuk satu aksi pujian, ini tidak mengandung kekerasan atau bully, di mana istilah tersebut tidak menimbulkan ketersinggungan, sakit hati, dan merugikan sekalipun,” ujarnya.

      Namun, jika ‘anjay’ diartikan dengan sebutan kata pengganti satu binatang, ‘anjay’ menjadi istilah yang merendahkan martabat seseorang. Begitu juga, kata tersebut diucapkan kepada orang yang tidak dikenal atau orang yang lebih dewasa bisa mengandung unsur kekerasan verbal. 

      Dalam kamus bahasa gaul, seperti dikutip Sahijab dari Kamuslengkap, arti kata 'anjay' itu bentuk lain dari anjrit atau anjing.

      Sementara itu, dalam pandangan Islam, walau kita dalam keadaan emosi, marah, dan tak sabar, dilarang untuk mengumpat dengan kata-kata kasar seperti anjing dan kata kotor lainnya.

      Sebab, mengumpat bukanlah sifat orang beriman. Di mana, orang yang beriman selalu menjaga lisannya dan diperintahkan berkata yang baik. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

      مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا، أَوْ لِيَصْمُتْ

      “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.” (HR. Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47)

      Sifat orang beriman, tidaklah mengumpat dengan perkataan dan tingkah laku. Ancaman bagi mereka yang mencela seperti itu, jelas sekali dalam ayat berikut,

      وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ

      “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.” (QS. Al Humazah: 1)

      Baca juga: Alasan Membaca Istigfar Membuat Harta Berlimpah dan Berkah​

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan