• Photo :
        • Berdoa,
        Berdoa

      Sahijab – Rasulullah SAW menyebut amal saleh, khususnya sedekah dapat menolak atau mengurangi tingkat musibah yang seharusnya menimpa kita. Hal ini, merupakan sebuah upaya untuk menghindar dari takdir. Hal tersebut, yang disebut sebagai tolak bala. 

      Selain sedekah, doa juga salah satu bentuk amal saleh sebagai penolak bala. Para ulama mengajarkan lafal doa tolak bala, agar Allah menyelamatkan kita dari musibah.

      Baca juga: 4 Keutamaan dari Doa Keluar Rumah yang Manjur

      Seperti dikutip Sahijab dari laman NU.or.id, sebelum membaca doa tolak bala, seseorang dianjurkan sebelumnya telah membaca surat Al Fatihah. Berikut, doa tolak bala:

       
      اللَّهُمَّ بِحَقِّ الفَاتِحَةِ وَسِرِّ الفَاتِحَةِ، يَا فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ الغَمِّ، يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ، وَيَا دَافِعَ البَلَاءِ يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ، وَيَا دَافِعَ البَلَاءِ يَا اللهُ يَا رَحِيْمُ.  

      Artinya, “Ya Allah, dengan hakikat dan rahasia Al Fatihah, wahai pemberi jalan keluar, wahai pembuka atas kegelisahan, wahai Tuhan yang kepada hamba-Nya mengampuni dan menyayangi, wahai penolak bala ya Allah wahai pengasih, wahai penolak bala ya Allah wahai penyayang,” (Lihat Perukunan Melayu, ikhtisar dari karya Syekh M Arsyad Banjar, [Jakarta, Al-Aidarus: tanpa tahun], halaman 50). 

      Selain doa tersebut, ada juga doa selamat dan tolak bala lainnya. Lafal doa ini berisi permohonan keselamatan kepada Allah daripada segala bencana dan ujian di dunia, serta siksa di akhirat. Doa ini sering kita dengar dari orang-orang tua seusai sholat di mushala dan di masjid atau pada pembacaan tahlil. 

      Adapun lafal doanya adalah sebagai berikut:

       
      اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ

      اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَا وَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ 

      Allahummaftah lana abwabal khair, wa abwabal barakah, wa abwaban ni‘mah, wa abwabar rizqi, wa abwabal quwwah, wa abwabas shihhah, wa abwabas salamah, wa wa abwabal ‘afiyah, wa abwabal jannah. 

      Allahumma ‘afina min kulli bala’id duniya wa ‘adzabil akhirah, washrif ‘anna bi haqqil Qur’anil ‘azhim wa nabiiyikal karim syarrad duniya wa ‘adzabal akhirah. Ghafarallahu lana wa lahum bi rahmatika ya arhamar rahimin. Subhana rabbika rabbil ‘izzati ‘an ma yashifun, wa salamun ‘alal mursalin, walhamdulillahi rabbil ‘alamin.

      Artinya, “Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah, dan pintu surga. 

      Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat. Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hak Alquran yang agung dan derajat nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka. Wahai, zat yang maha pengasih. Maha suci Tuhanmu, Tuhan keagungan, dari segala yang mereka sifatkan. Semoga salam tercurah kepada para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,” (Lihat Perukunan Melayu, [Jakarta, Alaydrus: tanpa tahun], halaman 55-56). 

      Lafal doa ini, dapat dibaca pada setiap selesai sholat lima waktu. Semoga Allah memberikan keselamatan kepada kita semua baik di dunia maupun di akhirat. Amin. Wallahu a‘lam.

      Setelah membaca doa ini, seseorang dianjurkan untuk menutupnya dengan sholawat dan pujian singkat berikut ini:

      وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامً عَلَى المُرْسَلِيْنَ، وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ 

      Artinya, “Semoga Allah memberikan shalawat untuk Sayyidina Muhammad, keluarga, dan semua sahabatnya. Maha suci Allah dari segala apa yang mereka sifatkan. Salam Allah untuk para rasul-Nya. Segala puji bagi Allah tuha semesta alam,” (Lihat Perukunan Melayu, ikhtisar dari karya Syekh M Arsyad Banjar, [Jakarta, Al-Aidarus: tanpa tahun], halaman 50). Kita berharap melalui doa tolak bala ini agar Allah menjaga kita dan masyarakat dari segala macam musibah baik lahir maupun batin. Wallahu a‘lam.

      Baca juga: Keutamaan Membaca Sholawat Munjiyat

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan