• Photo :
        • Dokter Reisa Broto Asmoro Berdoa,
        Dokter Reisa Broto Asmoro Berdoa

      Sahijab – Masihkah kita ingin meneladani kebiasaan Rasulullah shallallahu alaihi wa salam dalam hidup keluarga kita? Selain menjadi sunnah, yakinlah ini cara terbaik untuk membina rumah tangga.

      Rasululloh tidak hanya memiliki satu istri, tetapi memiliki banyak istri, selain karena tradisi saat itu, juga dipandu oleh syariat, dengan berbagai tujuan mulia. Misalnya, untuk mengikat tali persaudaraan dengan beberapa sahabat, karena mereka juga menjadi mertua Nabi. 

      Baca juga: Enam Adab Bertamu Sesuai Tuntunan Rasulullah​

      Selain itu, Nabi juga menikah untuk menolong janda sahabatnya yang gugur di medan jihad. Ada juga yang didorong untuk misi diplomatik dan dakwah terhadap suatu kelompok masyarakat. Tak mudah memang, tetapi Rasulullah selalu berusaha menjadi suami terbaik bagi istri-istrinya yang patut kita contoh.

      Salah satu kebiasaan Nabi setiap pagi, mengunjungi semua istrinya. Setelah sholat isyroq di masjid, Rasulullah biasa keliling ke rumah istri-istrinya sekedar mengucapkan salam dan mendoakannya, kemudian Rosul tinggal di rumah istri yang mendapat jatah pada hari itu.

      Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, adalah seorang nabi utusan Allah, ia seorang kepala negara, dan panglima perang, tetapi juga seorang pemimpin keluarga. Terbayang kan, bagaimana kesibukan beliau. Lalu, kita yang sok sibuk itu, masih kah tidak menyempatkan mendoakan istri dan anak-anak kita di depan mereka?

      Rasululllah begitu sangat peka dengan perasaan istrinya. Beliau sangat menjaga hak istri- istrinya

      Anas bin Malik radhiyallahu anhu menceritakan : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadakan walimah ketika menikah dengan Zaenab binti Jahsy. Maka, orang-orang pun kenyang dengan roti dan daging. Kemudian, beliau ke luar menuju beberapa bilik ummahatul mukminin (istri-istri beliau) sebagaimana yang biasa beliau lakukan pada pagi hari beliau menikah. Lalu, beliau mengucapkan salam kepada mereka, dan mereka mengucapkan salam kepada beliau, serta beliau mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan beliau.” (H.R. Muslim)

      Kecemburuan seorang istri, menimpa juga keluarga Nabi. Namun, bukti cinta, kasih sayang serta kelembutan dari suami terhadap istri bisa meredam semuanya. Kalau pun marah, Rasulullah memilih untuk diam. Kalau Rasulullah terlihat diam, istri-istrinya sudah memahaminya, ada sesuatu yang tidak berkenan di hatinya.

      Saling mendoakan salah satu teladan dari keluarga Nabi. Sudahkah kita melakukannya, misalnya ketika anak berangkat sekolah, suami pergi ke kantor. Doa yang kita panjatkan di depan anak anak kita, merupakan bagian dari pendidikan.

      Tidak hanya doa-doa dalam lafadz yang diajarkan oleh Rasulullah, juga dalam bahasa yang dipahami oleh anak-anak kita, sehingga sejak dini mereka mengenal kepada siapakah memohon perlindungan dan pertolongan.

      Baca juga: Doa Khitan Anak dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan​

      Semoga sunnah Nabi ini, menjadi kebiasaan yang juga kita lakukan. Menjadi suami atau istri terbaik bagi pasangan kita, harus menjadi motivasi terbesar dalam membina rumah tangga, dan niatkan semuanya untuk meneladani Rasulullah, sehingga bernilai ibadah. InsyaAllah, Allah akan membuka jalan kemudahan bagi kita semuanya. Wallohu 'alam.

      Sumber: Klik KHAZANAH Islamic Newsletter/Kholis Bakri

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan