• Photo :
        • Ilustrasi Gurun Pasir,
        Ilustrasi Gurun Pasir

      Sahijab – Alangkah indahnya, apablia sebuah keluarga yang dibangun dengan visi dan misi yang sama. Sebuah keluarga yang dibangun di atas pondasi iman, sehingga melahirkan generasi yang beriman, seperti keluarga Nabi Ibrahim alaihissalam, yang melahirkan generasi para nabi dan orang-orang soleh.

      Tak lama setelah kelahiran Ismail, Nabi Ibrahim alaihissalam mendapatkan wahyu untuk membawa istrinya, Hajar dan bayinya pergi ke suatu daerah yang kering dan tandus.

      Keimanan Nabi Ibrahim diuji. meninggalkan sang istri dan bayinya, dengan memberi bekal sedikit kantung makanan berisi kurma dan wadah air.

      Baca juga: Doa Nabi Adam Setelah Jatuh ke Bumi​

      “Kenapa engkau meninggalkan kami di lembah tak berpenguni ini?”, Hajar berkali-kali bertanya, namun Nabi Ibrahim tak menoleh dan tak menjawabnya, lalu pergi meninggalkan Hajar dan Ismail yang masih bayi.

      Apakah Allah yang memerintahkan engkau? Nabi Ibrahim baru menoleh, kemudian membenarkannya. “Jika Allah yang memerintahkannya, maka Allah tidak akan meninggalkan kami,” ujar Hajar. Ia begitu yakin, Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya.

      Seringkali keyakinan ini menyusut pada diri kita, saat keluarga kita ditimpa masalah, baik finansial maupun masalah lainnya. Kita lupa, kepada Allah lah, tempat kita bergantung.

      Setelah persediaan makanan dan minuman habis, bayi Ismail terlihat kehausan, Hajar pun berlari dari bukit Safa ke Marwah, untuk mencari sumber air. Jerih payahnya akhirnya dibalas Allah, dengan keluarnya pancaran air tepat di tanah yang ditendang oleh kaki bayi ismail. Perjuangan Hajar diabadikan sebagai salah satu rukun haji, yang disebut sa’i.

      Sudahkah kita melakukan ikhtiar yang maksimal, tanpa berputus asa...?  Sudahkah kita benar-benar berdoa kepada Allah, dan yakin dengan pertolongan-Nya...? Nabi Ibrahim tak pernah lepas dari doa, seperti yang diabadikan dalam Alquran:

      “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah engkau (baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (yang demikian itu) agar mereka mendirikan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS ibrahim 14:37)

      Saat meninggalkan Hajar dan Ismail di lembah tak perhuni, Nabi Ibrahim sudah mengetahui, tak jauh dari lembah itu, terdapat baitullah.

      Inilah sesungguhnya panduan bagi kita, ketika kita memilih tempat tinggal untuk keluarga kita, sebaiknya yang pertama dipilih, apakah rumah kita dekat dengan masjid, karena akan berpengaruh seberapa besar cahaya ilahi dalam rumah kita.

      Namun, masih banyak orang yang lebih mengutamakan rumah itu berdekatan dengan pusat perbelanjaan, akses jalan tol atau tempat hiburan. Padahal, jika rumah kita dekat dengan masjid, sejak dini kita bisa mengajari anak-anak kita untuk mencintai masjid, antara lain dengan sholat berjamaah. Tentu, dimulai dengan teladan dari seorang ayah.

      Baca juga: Kisah Ali bin Abi Thalib dalam Didikan Nabi​

      Selain itu, tentu masih banyak faktor lainnya, untuk mendukung terciptanya sebuah keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.

      Sumber: Klik KHAZANAH Islamic Newsletter/Kholis Bakri

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan