Hal ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan aborsi, keguguran, persalinan prematur, kelainan pada bayi, dan lahir mati. Papain, enzim yang ada di daun pepaya, berfungsi mirip dengan oksitosin dan prostaglandin. Kedua hormon ini diketahui menginduksi persalinan dan meningkatkan kontraksi.
Jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi, beta-karoten dalam pepaya dapat menyebabkan perubahan warna pada kulit, yang secara medis dikenal sebagai karotenemia. Beberapa bukti anekdot juga menyatakan gejala lain, seperti menguningnya putih mata, telapak kaki, dan telapak tangan, mirip dengan gejala penyakit kuning.
Papain, enzim yang ada dalam pepaya, adalah alergen yang kuat. Konsumsi pepaya yang berlebihan dapat memicu berbagai gangguan pernafasan, seperti: Pernapasan terhambat, hidung tersumbat terus menerus, sesak di dada dan asma.
Jika Anda memiliki gangguan pernapasan, seperti asma atau kondisi alergi lainnya, harap berhati-hati saat memakan pepaya. Terkadang, serbuk sari dari bunga mungkin menempel di kulit pepaya.