• Photo :
        • Peragaan sunat terhadap boneka. - BBC,
        Peragaan sunat terhadap boneka. - BBC

      Sahijab – Seringkali sunat laser menjadi salah satu pilihan bagi sejumlah masyarakat terutama di Indonesia. Namun tahukah Anda bahwa ada bahaya sunat laser yang dapat menimbulkan sejumlah risiko bagi alat vital Anda. Sunat atau sirkumsisi berasal dari kata latin yaitu circum (memutar) dan caedere (memotong).

      Sunat dilakukan dengan alasan untuk kebersihan dan kesehatan serta menjadi syarat wajib bagi yang beragama Islam. Sunat sendiri merupakan prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat atau memotong bagian kulit penis yang menutupi glans atau kepala penis atau preputium.

      Menurut riset yang telah dilakukan lembaga dunia mengatakan bahwa sekitar 30 persen laki-laki di dunia dan 35 persen laki-laki di negara berkembang telah disunat. Banyak tempat praktek sunat yang menggunakan metode laser. Karena alasan waktu tindakan yang lebih singkat, banyak masyarakat yang memilih sunat dengan metode ini. Padahal, banyak juga yang tidak mengetahui bahaya dan risiko dari sunat laser.

      Baca Juga: Bahaya Membunyikan Tangan dan Leher Sampai "Krek"

      Pada dasarnya, sunat laser  menggunakan energi panas pada alat elektrokauter, yaitu alat yang menyerupai solder. Pada ujung kauter terdapat besi yang dipanaskan dengan tenaga listrik. Besi itu kemudian digunakan untuk memotong preputium sehingga banyak ahli kesehatan yang menganggap sunat dengan metode ini menggunakan energi cahaya laser tidaklah tepat.

      Menurut Prof. Andi Asadul Islam, yang merupakan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia mengatakan bahwa: “Belum ada penelitian secara khusus menjelaskan tentang indikasi untuk sunat laser selain itu juga memiliki risiko kepala penis terpotong lebih tinggi, cedera pada kelenjar penis/uretra dan luka bakar.”

      Sementara itu, menurut ahli kesehatan lainnya yang mengatakan bahwa WHO menyarankan sunat harus dilakukan oleh tenaga yang terlatih dan kompeten. Ini untuk mencegah cedera akibat teknik sunat yang salah, beberapa studi yang telah dilakukan mengatakan bahwa sudah tidak menganjurkan sunat laser untuk dilakukan.

      Baca Juga: Bahaya Panic Attack dan Cara Mencegahnya

      Pada suatu kasus di tahun 2008 lalu ada seorang anak di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah yang kepala kelaminnya ikut terpotong setelah sunat dengan metode elektrokauter atau yang lebih dikenal dengan sunat laser. Namun, informasi tersebut masih belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.

      Hal ini disebabkan adanya kelalaian pada saat tindakan sunat menyebabkan kepala penis terpotong. Harapan keluarga agar dokter bisa menyambung kembali kepala penis korban tidak berjalan dengan baik, sehingga hanya dilakukan perawatan medis untuk menyembuhkan luka tersebut.

      Studi yang telah dilakukan sudah tidak menganjurkan sunat laser sebab penggunaan kauter yang telah dipanaskan, arus listrik langsung menuju ke jaringan penis. Apabila preputium dipotong dengan kauter juga dapat menyebabkan total phallic loss atau gangguan saraf yang parah karena adanya kontak antara kauter dan clamp.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan