• Photo :
        • Ilustrasi virus corona yang dirancang oleh Centers for Disease Control and Prevention (DCD) Amerika,
        Ilustrasi virus corona yang dirancang oleh Centers for Disease Control and Prevention (DCD) Amerika

      Sahijab – Mulai hari Jumat, 10 April 2020, Daerah khusus Ibu Kota menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tujuannya untuk menghentikan penyebaran virus corona, khususnya di Jakarta dan sekitarnya.

      Namun tidak bisa dipungkiri, jika kita juga kerap keluar rumah untuk membeli bahan pokok, makanan dan lainnya. Seperti diketahui, jika virus corona ini mampu bertahan di beberapa benda hingga berhari-hari. Mulai dari uang kertas hingga masker bedah.

      Mungkin juga Anda merasa was-was saat keluar rumah, dan bertanya-tanya, mungkinkan virus corona bisa menempel di pakaian dan sepatu atau sendal yang kita pakai dan membawanya ke rumah?

      Dikutip Sahijab dari Healthline, berikut penjelasannya.

      Pakaian berisiko rendah

      "Ada banyak hal yang tidak kita ketahui tentang virus ini, dan kita belajar lebih banyak tentang hal itu setiap hari. Jika Anda keluar untuk berlari atau berbelanja ke toko bahan makanan, sangat tidak mungkin akan membawa COVID-19 melalui pakaian atau sepatu. Kami tidak percaya sepatu atau pakaian adalah sumber penularan yang signifikan," kata Dr. Vincent Hsu, MPH, seorang dokter penyakit dalam di AdventHealth di Orlando.

      Menurut Hsu, belum ada kasus yang terdokumentasi mengenai penularan virus corona melalui pakaian dan sepatu pada saat ini.

      COVID-19, yang penyakit pernapasan seperti flu disebabkan oleh virus corona yang disebarkan oleh batuk dan bersin oleh orang yang terinfeksi. Dan itu pun harus berada sangat dekat dengan orang lain. Ini adalah cara yang paling mungkin untuk penularan langsung.

      Baca Juga: Cara Mencuci Hijab Sesuai Jenis Kain dan Serat

      Namun, kita tahu bahwa virus corona mampu bertahan hidup di luar tubuh manusia pada permukaan yang berbeda, yang dapat mengakibatkan penularan jika disentuh.

      Tergantung pada jenis permukaan, para ahli memperkirakan bahwa virus dapat bertahan hidup hanya beberapa jam hingga beberapa hari.

      Sementara pada logam dan plastik, virus corona dapat bertahan 2 hingga 3 hari. Tetapi pakaian tidak dianggap sebagai bahan yang kondusif, untuk kelangsungan hidupnya.

      "Studi terbaik kami di bidang ini adalah influenza dan virus lain yang diketahui sebelumnya. Tetapi pakaian secara umum tidak dianggap sebagai inkubator virus terbaik," kata Dr. Kathleen Jordan, spesialis penyakit menular dan wakil presiden di CommonSpirit Health.

      Kelembaban juga memainkan peran penting, apakah virus dapat bertahan atau tidak. Sehingga transfer virus melalui pakaian tidak mungkin, tetapi para ahli sepakat jika mencuci pakaian yang telah dipakai saat keluar rumah adalah ide yang baik.

      Saat mencuci pakaian, membunuh virus tidak perlu usaha tambahan. Sebagian besar deterjen rumah tangga sudah cukup. "Mesin cuci biasa dengan sabun dan air aman dan efektif," kata Jordan.

      Bagaimana dengan sepatu?

      Sepatu cenderung jauh lebih kotor daripada pakaian. Karena itu sepatu lebih mungkin membawa bakteri dan kontaminan lainnya ke rumah.

      Meskipun demikian, para ahli sepakat bahwa sepatu bukan sumber penularan virus corona. Tetapi kita harus memperlakukan sepatu bagaimana seharusnya.

      "Apa yang biasanya kita lakukan dengan sepatu sudah cukup. Jangan menaruh sepatu di meja dapur. Atau area tinggi. Jadi, pola harian kita sudah mencerminkan manajemen sepatu sebagai benda kotor," kata Jordan.

      Tetapi Anda dapat mengambil langkah-langkah keamanan tambahan untuk memastikan bahwa kontaminan tidak memasuki rumah. Bersihkan sepatu dan lepaskan di depan pintu.

      "Melepas sepatu dan membersihkannya sebelum Anda memasuki rumah (dan meninggalkannya di garasi, kamar mandi, atau teras) juga disarankan. Ini akan mencegah virus masuk ke rumah setelah berbelanja di toko bahan makanan. Pastikan Anda membersihkannya di luar rumah atau apartemen, dan biarkan mengering secara alami," kata Dr. Robert Glatter, dokter IDG di Lenox Hill Hospital di New York City.

      Baca Juga: Ini yang Perlu Kamu Tahu tentang Masker untuk Mencegah Virus Corona

      Fakta sederhana penularan virus corona adalah secara langsung, dari orang yang sakit ke orang sehat. Seperti bersentuhan tangan, berada dekat dalam radius satu meter, atau kontak fisik lainnya.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan