• Photo :
        • Ilustrasi pesta pernikahan (foto: pixabay),
        Ilustrasi pesta pernikahan (foto: pixabay)

      Sahijab – Awal dari ikatan suci pernikahan ditandai dengan banyak momen pahit bagi pasangan pengantin baru. Adalah hal yang paling wajar bagi seorang pria dan wanita dewasa, untuk hidup bersama sebagai suami istri.

      Beberapa minggu, bulan, dan tahun pertama dari hidup bersama ini adalah waktu penyesuaian yang penting. Pasangan baru itu bahkan mungkin sampai sekarang masih orang asing, yang baru mulai dikenal oleh pasangannya.

      Jika pasangan tidak melangkah dengan hati-hati, kasih sayang, kesabaran dan kebijaksanaan, ketidaksepakatan alami mereka di tahun-tahun awal pernikahan dapat meledak menjadi masalah besar yang sangat sulit untuk dipecahkan.

      Baca Juga: 4 Hikmah Pernikahan dalam Agama Islam yang Wajib Kamu Tahu

      Penting bagi pengantin baru untuk mengingat beberapa tips dan saran penting ketika memulai tahap kehidupan baru ini:

      1. Mengenal Keluarga Baru

      Seorang suami atau istri harus tinggal bersama, berbasa-basi, dan menjawab pertanyaan dari banyak orang. Baik yang dekat maupun kenalan jauh yang akan menanyakan mereka. Oleh karena itu, dalam beberapa hari pertama, sebuah pernikahan melibatkan banyak interaksi.

      Bertemu orang baru, mengingat nama dan wajah baru, menerima jabat tangan dan pelukan, dan bertukar sapa dengan orang asing. Hal ini dapat menjadi luar biasa. Ini bisa menambah tekanan pernikahan baru.

      Ada juga yang pindah ke rumah baru (khusus untuk calon pengantin). Tentu harus memiliki dan membiasakan hubungan suami istri. Dan kemudian berdandan setiap hari agar terlihat sempurna dan memerankan bagian dari pengantin!

      2. Mengontrol Lidah

      Semakin sedikit pasangan baru saling berbicara di depan keluarga di awal pernikahan, semakin baik. Ini karena mereka hampir selalu diawasi dengan ketat oleh orang-orang di sekitar mereka.

      Mengatakan sesuatu pada waktu yang salah, atau bahkan dengan nada yang salah, dapat menyebabkan kesalahpahaman dan persepsi yang salah. Jangan beri keleluasaan kepada pembuat onar keluarga besar yang iri, untuk memberikan kritik dan omong kosong.

      Dianjurkan bagi pengantin wanita atau pengantin pria untuk tidak mengungkapkan pendapatnya tentang segala sesuatu terlalu sering, terlalu keras, atau terlalu rakus, terutama dalam pertemuan sosial yang besar.

      Ini karena, sayangnya, kesan pertama biasanya yang terakhir. Orang cenderung menikmati kenangan, mengingat dan bergosip tentang situasi atau skandal yang tidak menyenangkan yang terjadi selama pernikahan.

      Bahkan ketika berbicara satu sama lain dalam privasi, penting untuk mempertimbangkan apa yang Anda katakan sebelum mengatakannya. Beberapa bulan pertama adalah saat emosi dan perasaan yang sensitif, gugup dan mental.

      3. Tidak Memerhatikan Hal-Hal Kecil

      Terkadang, hal-hal sepele bisa meledak di luar dugaan. Seorang suami atau istri tidak boleh melompat untuk membuat kesimpulan sendiri, dan bereaksi berlebihan terhadapnya di awal pernikahan

      Jika seorang suami atau istri merasa kesal karena pasangannya menghabiskan lebih banyak waktu dengan kerabatnya, cobalah untuk tidak langsung meluapkan emosi. Berikan penjelasan yang lebih halus kepada pasangan, agar ia mengerti jika Anda juga butuh perhatiannya.

      4. Kesabaran selama Kehamilan Pertama

      Kiat terpenting bagi suami dan istri baru yang dapat membantu mereka melewati kehamilan dan persalinan pertama mereka, adalah melatih kesabaran, kasih sayang, dan empati yang luar biasa satu sama lain. Kedatangan seorang anak berarti dunia emosi, perasaan, dan pengalaman hidup yang sama sekali baru.

      Adalah fakta bahwa kelahiran bayi pertama, yang, dalam banyak kasus, merupakan berkah yang sangat ditunggu-tunggu dari Allah, menyebabkan hubungan suami-istri yang nyaman dan nyaman melalui transisi besar pertamanya.

      Sebagian besar pasangan menunggu dan menginginkan kelahiran anak pertama mereka dalam 2-3 tahun pertama pernikahan. Pengalaman pertama kali hamil dan melahirkan benar-benar dapat melatih kesabaran dan saling pengertian mereka sebagai pasangan.

      Baca Juga: 5 Doa untuk Suami yang Sedang Bekerja Agar Diberikan Keberkahan

      5. Waktu Menyembuhkan Setiap Luka

      Di tahun-tahun awal inilah Allah membuat pasangan yang baru menikah menanggung masalah, yang menjadi batu loncatan menuju tingkat kekuatan dan kedekatan yang lebih tinggi. Allah mengirimkan kepada mereka cobaan yang dianggap sebagai hambatan dalam mencapai apa yang mereka inginkan.

      Kenyataannya, masalah-masalah ini dikirim untuk alasan yang sangat bagus – untuk membuat suami dan istri menjadi lebih dekat. Semakin banyak masalah yang mereka atasi, semakin kuat suami istri sebagai sebuah tim.

      sumber: About Islam

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan