• Photo :
        • Kopi,
        Kopi

      Sahijab – Kopi adalah salah satu minuman paling populer untuk tetap fokus dan terjaga, tapi apakah baik untuk remaja? Konsumsi kopi dalam jumlah wajar bagi orang dewasa biasanya dianggap aman, dan direkomendasikan tidak lebih dari empatcangkir sehari.

      Kopi mengandung kafein, zat psikostimulan yang menyegarkan otak, terutama sistem saraf pusat (SSP), dan melawan kelelahan. Namun, kafein dapat memiliki efek samping yang merugikan jika dikonsumsi secara berlebihan, terutama oleh remaja.

      Baca Juga: Apakah Minum Kopi Bisa Menaikkan Berat Badan?

      Apakah Kopi Buruk untuk Remaja?

      Kopi umumnya tidak berbahaya bila dikonsumsi dalam jumlah sedang. Biji kopi merupakan sumber alami kafein, yang efeknya pada remaja masih belum sepenuhnya diketahui. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (USFDA) mengakui kafein sebagai zat yang "aman".

      Namun, konsumsinya yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping, terutama pada remaja yang sensitif terhadap kafein dalam dosis kecil sekalipun.

      Remaja dapat mengonsumsi kafein dari berbagai sumber, seperti teh, minuman energi, soda dan cokelat. Oleh karena itu, perlu untuk terus memeriksa asupan kafein remaja secara keseluruhan dari semua sumber.

      Berapa Banyak Kafein yang Dapat Dikonsumsi Seorang Remaja?

      Para ahli menyarankan remaja dan remaja berusia antara 12 dan 18 tahun membatasi asupan kafein mereka hingga 100mg per hari, yaitu sekitar satu cangkir kopi atau dua cangkir teh.

      Sangat ideal untuk menjaga asupan di bawah batas, karena beberapa remaja mungkin lebih sensitif terhadap kafein.

      Apa Efek Samping Konsumsi Kopi Berlebihan?

      Kelebihan konsumsi kopi di luar batas dapat menyebabkan efek samping berikut:

      Kecemasan dan kegugupan

      Menurut American Psychological Association (APA), kelebihan asupan kafein mempengaruhi kapasitas perhatian, suasana hati, dan perilaku. Remaja yang sensitif juga dapat mengalami lekas marah, gugup dan cemas.

      Insomnia

      Meskipun kafein membuat terjaga, konsumsi berlebih dapat mengubah efek hormon, seperti serotonin dan melatonin, yang mengatur tidur. Mengkonsumsi kopi atau minuman berkafein lainnya menjelang waktu tidur dapat membuat remaja sulit untuk tertidur.

      Hilangnya nafsu makan

      Kafein merangsang sistem saraf simpatik (SNS), yang berperan dalam menekan rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang. Asupan kafein yang berlebihan setiap hari dapat menekan nafsu makan remaja.

      Kerusakan gigi

      Kopi agak asam dan dapat menyebabkan kerusakan gigi karena kontak yang terlalu lama. Risiko ini semakin meningkat jika kopi telah menambahkan gula yang dapat memperburuk pertumbuhan bakteri di dalam mulut.

      Pengeroposan tulang

      Kelebihan asupan kafein dapat meningkatkan ekskresi kalsium dan magnesium urin. Ini dapat meningkatkan risiko keropos tulang, terutama jika makanan remaja tidak mengandung kalsium yang cukup – dan makanan kaya vitamin D.

      Ketergantungan kafein

      Beberapa remaja terbiasa mengonsumsi kopi untuk tetap waspada dan fokus. Jika asupan kopi berhenti, mereka dapat memiliki gejala seperti kelelahan, kantuk, dan sakit kepala.

      Hipertensi

      Kafein juga menyebabkan dehidrasi, yang dapat memengaruhi tekanan darah. Juga dapat meningkatkan risiko sakit kepala dan migrain. Efek samping jangka pendek ini terjadi dalam lima hingga 30 menit setelah minum kopi, dan dapat bertahan hingga 12 jam.

      Baca Juga: 5 Efek Samping Kopi Tanpa Kafein yang Tidak Terduga

      Kafein bahkan dapat berinteraksi dengan beberapa obat, seperti untuk asma. Bicaralah dengan dokter tentang mengurangi atau menghentikan asupan kopi jika remaja sedang menjalani pengobatan apa pun.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan