• Photo :
        • Ilustrasi Ibu hamil.,
        Ilustrasi Ibu hamil.

      Sahijab – Keracunan makanan selama kehamilan terjadi ketika Anda mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak higienis atau terkontaminasi. Bisa jadi dalam makanan atau minuman mengandung mikroba berbahaya seperti bakteri, virus dan parasit, serta racun, atau bahan kimia.

      Zat ini mengiritasi dan mengobarkan sistem pencernaan, yang menyebabkan gejala seperti diare dan muntah. Gejala keracunan makanan bervariasi dalam intensitas dari ringan hingga parah, dan dapat memengaruhi wanita hamil lebih banyak karena sistem kekebalan tubuh yang berubah.

      Oleh karena itu, calon ibu harus menjaga kebersihan selama penanganan dan persiapan makanan untuk menghindari penyakit bawaan makanan. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahan keracunan makanan pada kehamilan.

      Baca Juga: Penyebab Rambut Rontok Setelah Kehamilan dan Cara Mengatasinya

      Tanda dan Gejala Keracunan Makanan Selama Kehamilan

      Tanda dan gejala keracunan makanan selama kehamilan tidak berbeda dari biasanya. Namun, intensitas dan frekuensinya dapat bervariasi. Berikut adalah beberapa gejala klasik.

      • Diare
      • Muntah
      • Kram perut
      • Merasa tidak enak badan dengan sakit tubuh , kedinginan, dan nyeri
      • Demam
      • Sakit kepala ringan sampai sedang

      Gejala-gejala ini dapat berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari. Beberapa ibu mengalami muntah dan kram perut selama kehamilan. Itu bisa membuat mengidentifikasi gejala keracunan makanan menjadi rumit. Jadi, jika Anda lebih sering muntah dan mengalami sakit perut yang terasa berbeda, segera konsultasikan ke dokter.

      Meskipun jarang, beberapa jenis keracunan makanan dapat mempengaruhi sistem saraf, menyebabkan gejala neurologis, seperti:

      • Penglihatan kabur
      • Sensasi kesemutan atau mati rasa pada kulit
      • Kelemahan

      Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera kunjungi pusat kesehatan terdekat.

      Penyebab Keracunan Makanan

      Kehadiran patogen, seperti bakteri dan virus, racun, logam dan bahan kimia yang dapat mengiritasi. Unsur-unsur ini memasuki makanan melalui:

      • Pemalsuan atau kontaminasi silang bahan habis pakai selama pemanenan, pemrosesan, persiapan atau penyimpanannya
      • Penanganan yang tidak tepat, persiapan yang tidak higienis, dan penyimpanan bahan habis pakai yang buruk

      Berikut wawasan singkat tentang berbagai penyebab keracunan makanan:

      1. Bakteri dan virus

      Bakteri dan virus dapat hadir dalam makanan atau memasukinya selama tahap pengolahan dan persiapan makanan yang berbeda. Menurut para ahli, bakteri dan virus adalah penyebab paling umum dari keracunan makanan. Di bawah ini adalah nama-nama virus dan bakteri umum yang dapat menyebabkan keracunan makanan.

      2. Parasit

      Infeksi parasit lebih jarang terjadi daripada infeksi bakteri dan virus. Namun, mereka dapat terjadi ketika seseorang mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi parasit. Selain itu, beberapa parasit menyebar melalui hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. Beberapa parasit umum yang diketahui menyebabkan keracunan makanan adalah Toxoplasma gondii, Giardia dan Cryptosporidium.

      3. Racun dan bahan kimia

      Makanan dan minuman terkadang mengandung racun alami dan bahan kimia tambahan yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Misalnya, sayuran dan buah-buahan yang tidak dicuci dapat mengandung pestisida, jamur liar tertentu mengandung racun alami, dan ikan serta kerang mungkin mengandung racun yang dihasilkan oleh alga atau bakteri yang mereka makan.

      4. Logam berat

      Logam berat, seperti kadmium, timbal, arsenik dan merkuri, yang sering ditemukan dalam makanan laut, juga dapat menyebabkan keracunan. Namun, gejala keracunan makanan yang disebabkan oleh logam membutuhkan waktu untuk muncul - biasanya tiga hingga enam minggu. Hal ini karena logam perlahan-lahan menumpuk di jaringan lunak tubuh dan menyebabkan reaksi biokimia hingga menyebabkan keracunan.

      Baca Juga: Bau Badan Selama Kehamilan: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

      Pengobatan Keracunan Makanan Selama Kehamilan

      Perawatan untuk keracunan makanan akan tergantung pada penyebab dan intensitas gejala yang mendasarinya. Perawatan keracunan makanan dapat terdiri dari intervensi berikut.

      • Minum obat: Seorang dokter mungkin meresepkan antibiotik yang aman untuk kehamilan jika Anda memiliki infeksi bakteri. Kemungkinan dokter juga akan memberi Anda probiotik untuk menjaga keseimbangan mikrobioma usus Anda. Ini penting karena antibiotik membunuh bakteri baik dan jahat.
      • Tetap terhidrasi: Hidrasi sangat penting untuk menjaga pencernaan yang sehat dan penyerapan nutrisi. Ini juga penting untuk menjaga sirkulasi ibu dan janin yang tepat. Oleh karena itu, tetaplah minum air putih dan konsumsi banyak cairan yang mudah dicerna, seperti oralit, air kelapa, buttermilk, jus buah yang diencerkan dengan air, dan sup encer.
      • Modifikasi diet: Makan makanan ringan, mudah dicerna, bergizi untuk membuat sistem pencernaan Anda rileks dan sembuh. Konsumsi makanan dalam porsi kecil dengan interval yang sering. Hindari makanan pedas dan berlemak tinggi untuk mencegah memburuknya gejala.
      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan