• Photo :
        • Hubungan Intim,
        Hubungan Intim

      Sahijab – Berhubungan intim di bulan puasa merupakan sebuah kebutuhan dasar untuk setiap pasangan suami istri. Saat memasuki bulan Ramadhan, bukan berarti aktivitas tersebut juga harus berhenti, kamu dan pasangan tidak bisa melakukannya di waktu puasa. Sehingga malam hari merupakan waktu yang tepat untuk melakukan hal tersebut. 

      Jika kamu dan pasangan melakukan hubungan intim di siang hari, menurut ajaran agama Islam, kamu dan pasangan perlu menanggung kafarat. Kafarat sendiri adalah sebuah denda yang wajib dijalankan untuk menebus kesalahan tersebut. Bila di zaman dahulu, denda ini adalah harus memerdekakan seorang hamba sahaya. 

      Tapi, karena sudah tidak ada lagi golongan tersebut, maka bisa diganti dengan puasa selama 60 hari berturut-turut. Bila masih tidak sanggup untuk melaksanakan hal tersebut, maka kamu dapat memilih memberikan makan setara 60 orang fakir miskin. Selain itu, ada sebuah ayat Al Quran yang menjelaskan tentang berhubungan seks di bulan Ramadhan yang artinya:

      “Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. 

      Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.” (Al Baqarah: 187). 

      1. Atur Waktu Berhubungan Intim di Bulan Puasa

      Hal pertama yang perlu diperhatikan untuk kamu yang ingin berhubungan intim di bulan puasa adalah mengatur dan juga menentukan waktu yang tetap untuk bersenggama. Sebaiknya, kamu dan juga pasangan bisa memanfaatkan waktu setelah berbuka puasa atau sesudah melaksanakan ibadah sholat tarawih, sekira pukul 9 atau 10 malam. 

      Sebab, jika kamu berhubungan intim lebih dari waktu tersebut khawatir kamu dan juga pasangan akan kelelahan dan berakibat pada melewatkan waktu sahur. Sementara itu, jika kamu melaksanakan sebelum waktu tersebut dikhawatirkan kamu dan juga pasangan masih belum memiliki tenaga yang cukup karena baru berbuka puasa. 

      2. Langsung Mandi Wajib

      Menjadi umat Islam, kita perlu melaksanakan mandi wajib atau mandi junub setelah berhubungan intim di bulan puasa dengan pasangan. Namun, mandi wajib ini harus dilaksanakan bukan hanya di bulan puasa tapi juga bulan biasa. Mandi ini ditujukan untuk membersihkan tubuh dari hadas besar, supaya bisa kembali melaksanakan ibadah puasa.

      Dianjurkan untuk jangan menunda-nunda mandi wajib ini. Sebab, bila kamu menunda akan berakibat pada kelupaan atau malah terlewat kesempatannya. Jika di bulan puasa, jangan lupa untuk menyegerakan mandi junub sebelum masuk waktu subuh agar kamu dalam keadaan suci sebelum melaksanakan ibadah puasa nantinya. 

      3. Jangan Terlalu Terlena

      Hal ini juga tidak kalah penting dari berhubungan intim di bulan puasa. Sebab, saat bulan puasa tiba durasi bersenggama akan mengalami perubahan. Jika kamu dan pasangan lebih memilih waktu sebelum sahur atau sebelum imsak, maka pilihlah metode berhubungan badan secara cepat yang tidak membutuhkan waktu lama. 

      Hal ini juga sangat cocok dilaksanakan di bulan biasanya, karena selain menyenangkan, berhubungan intim secara cepat juga akan lebih praktis bila kamu dan pasangan hanya memiliki waktu yang terbatas. Karena kamu diharuskan untuk tidak terlena dan jangan sampai kelewat waktu. 

      4. Siapkan Asupan Nutrisi

      Agar energi tubuh tetap stabil dan performa berhubungan intim di bulan puasa tetap terjaga, jangan lupa untuk mempersiapkan asupan gizi yang seimbang. Pastikan juga bahwa menu makanan kamu dan pasangan mengandung banyak gizi, termasuk karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin di dalamnya. 

      Jika perlu, pemenuhan nutrisi ini dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi supelemen vitamin dan mineral yang biasanya dilakukan saat waktu sahur. Lakukan konsultasi dahulu dengan dokter untuk memilih asupan suplemen terbaik sesuai dengan kebutuhan kamu dan jga pasangan. 

      5. Niatkan Sebagai Ibadah

      Seperti yang kita ketahui bahwa di bulan puasa semua amalan yang diniatkan sebagai ibadah akan mendapatkan pahala. Begitu juga dengan berhubungan intim di bulan puasa Ramadhan. Melakukan hubungan seks dengan pasangan yang halal akan mendapatkan pahala. Lipat gandakan pahala dengan niatkan sebagai ibadah bukan melampiaskan nafsu saja. 

      6. Percaya Diri

      Seperti yang telah disebutkan di awal bahwa berhubungan intim di bulan puasa itu diperbolehkan. Namun, bersenggama ini dilaksanakan setelah waktu berpuasa. Tips yang satu ini sangat penting guna menumbuhkan rasa percaya diri dan juga menjauhkan pikiran dari rasa bersalah. Hal ini untuk lebih terkoneksi dan membangun keintiman dengan pasangan. 

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan