• Photo :
        • Ilustrasi berbuka puasa.,
        Ilustrasi berbuka puasa.

      Sahijab – Beberapa hari lagi umat Islam di seluruh dunia akan menyambut bulan Ramadhan. Bulan di mana banyak sekali memberikan kebaikan dan pahala, bahkan di dalam tidur pun ada  pahalanya.

      Salah satu hal yang penting untuk dilakukan selain sebulan penuh puasa adalah makan sahur.

      Makan sahur bukan sekedar rutinitas untuk mengisi perut saat dini hari, sebelum melaksanakan puasa. Akan tetapi, memiliki manfaat yang luar biasa, dan salah satunya memiliki keberkahan bagi setiap muslim yang melaksanakannya.

      Nabi Muhammad sallallaahu 'alaihi wa sallam selalu menegaskan pada umatnya betapa penting makan sahur. Bahkan jika tidak ada makanan untuk dimakan, seteguk air putih pun memiliki keberkahan yang sama.

      Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

      السَّحُوْرُ أَكْلُهُ بَرَمَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْنَ

      Artinya: Sahur, makannya adalah berkah. Maka, janganlah kalian tinggalkan, walaupun hanya dengan seteguk air. Sesungguhnya, Allah dan Malaikat-Nya ber-shalawat kepada orang-orang yang sahur. (HR. Ahmad)

      Baca Juga: Amalan Ustadz Abdul Somad Jelang Bulan Ramadhan

      Setidaknya ada 4 manfaat makan sahur yang harus kita ketahui. Dikutip dari beberapa sumber, Sahijab sajikan apa saja manfaatnya.

      1. Menyehatkan tubuh

      Makan makanan sehat saat sahur bisa memberikan kita asupan energi di saat berpuasa di siang hari. Menurut segi medis, sahur bisa mencegah kelelahan dan sakit kepala pada siang hari. Dan mencegah hilangnya sel-sel tubuh.

      Saat makan sahur, perbanyak sayuran karena akan menyehatkan pencernaan karena mengandung serat yang baik. Dianjurkan juga untuk mengonsumsi kacang-kacangan dengan minyak zaitun, keju, dan telur.

      Beberapa jenis makanan ini akan menunda rasa lapar selama berjam-jam. Jangan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula atau garam, karena bisa memicu rasa lapar dan haus.

      Namun, salah satu makanan yang disukai Nabi saat makan sahur adalah kurma. Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda: Sebaik-baik (menu) makan sahur seorang Mu’min adalah tamar (kurma).

      2. Pembeda puasa umat muslim dan umat agama lain

      Puasa yang seorang muslim lakukan tentunya harus mengikuti yang disunnahkan Nabi. Di beberapa agama, mereka juga mengenal puasa, dalam artian tidak makan dalam jangka waktu tertentu.

      Apalagi saat ini di negara-negara Barat terkenal dengan puasa intermediet, di mana mereka akan menahan rasa lapar atau puasa dalam beberapa jam maksimal 8 jam. Dan mereka tidak mengenal sahur atau makan sebelumnya.

      Dalam sebuah hadist, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

      فصل ما بين صيامنا وصيام أهل الكتاب أكلة السحور

      Artinya: Yang membedakan antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur. (HR Muslim no 2545).

      3. Diberikan pahala bagi mereka yang makan sahur

      Selain memberikan tubuh asupan makanan, makan sahur juga terdapat keberkahan atau pahala. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

      تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُحُوْرِ بَرَكَةً

      Artinya: Sahurlah kalian,karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat keberkahan. (HR. al-Bukhari, 1923 dan Muslim, 1095).

      4. Dikabulkannya doa

      Dalam hadits dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

      يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

      Artinya: Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman, "Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 758).

      Imam Nawawi berkata: Pada waktu itu adalah waktu tersebarnya rahmat, banyak permintaan yang diberi dan dikabulkan, dan juga nikmat semakin sempurna kala itu.(Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, 6: 36).

      Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Doa dan istighfar di waktu sahur adalah  diijabahi (dikabulkan).” (Fathul Bari, 3: 32).

      Baca Juga: 4 Tips Agar Ramadhan Menjadi Bulan yang Paling Sehat

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan