• Photo :
        • Ilustrasi Menu Diet.,
        Ilustrasi Menu Diet.

      Sahijab Tips – Diet Mediterania dan diet keto atau ketogenik sama-sama membantu menurunkan berat badan, tetapi mana yang lebih sehat? Terlepas dari kenyataan bahwa diet Mediterania dan diet keto telah ada selama bertahun-tahun, masih ada penelitian yang terus-menerus dilakukan.

      Terbaru adalah tentang bagaimana kedua program diet tersebut adalah efeknya terhadap umur. Untuk itu tentu harus ada manfaat dari kedua program diet tersebut, dan apa saja kelebihan serta kekurangannya. Sehingga Anda bisa memutuskan melakukan yang mana.

      Baca Juga: Manfaat Diet Mediterania Selain Menurunkan Berat Badan

      Apa Itu Diet Mediterania?

      Diet Mediterania menitik beratkan pada konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan serta lemak sehat. Diet Mediterania juga menekankan pentingnya sosialisasi selama makan dan melakukan aktivitas fisik secara teratur.

      Kelebihan diet ini adalah Anda dibebaskan mengonsumsi makanan, namun tetap rendah karbohidrat. Diet Mediterania mungkin membutuhkan lebih banyak usaha untuk menyiapkan makanan dan lebih mahal.

      Diet yang satu ini juga tidak membatasi jumlah kalori, Anda bisa makan lebih banyak dari beberapa makanan dan lebih sedikit dari yang lain. Namun perlu diingat, bahwa diet ini harus menekankan konsumsi sumber makanan seperti disebutkan di atas. Dandiyakini  membantu dalam menurunkan tekanan darah dan kolesterol.

      Apa Itu Diet Keto?

      Awalnya, diet ketogenik ditujukan untuk menyembuhkan epilepsi, yang diciptakan pada tahun 1920-an. Sejak itu, penelitian tentang diet tinggi lemak, protein sedang, rendah karbohidrat ini untuk menurunkan berat badan, diabetes, kanker, penyakit Alzheimer, dan kondisi lainnya telah dilakukan.

      Anda hanya bisa makan kurang dari 5 persen dari total kalori yang berasal dari karbohidrat, yang merupakan ciri khasnya. Tubuh memulai proses yang dikenal sebagai ketosis ketika konsumsi karbohidrat sangat rendah, yang menyebabkan tubuh mulai menggunakan lemak untuk energi. Keton diproduksi oleh hati dari lemak dan digunakan sebagai sumber energi sampai karbohidrat dikonsumsi kembali.

      Daging, ikan, keju, telur, minyak, alpukat, mentega, krim, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran rendah karbohidrat adalah makanan inti dari diet ketogenik. Batasi atau hindari sayuran berkarbohidrat tinggi, sebagian besar produk susu, biji-bijian, kacang-kacangan, buah, dan makanan olahan. Ini karena tubuh meningkatkan asupan karbohidrat dan dapat menyebabkan tubuh keluar dari ketosis.

      Ada beberapa efek samping diet keto meskipun bisa memberikan penurunan berat badan yang cepat. Tubuh memasuki ketosis ketika transisi dari penggunaan karbohidrat sebagai bahan bakar menjadi menggunakan lemak sebagai bahan bakar, yang dapat menyebabkan Anda mengalami "keto flu", yang menyerupai flu yang sebenarnya.

      Karena hanya ada sedikit karbohidrat, diet keto melibatkan perencanaan yang matang. Untuk memastikan Anda mematuhinya dengan benar, mungkin memerlukan panduan dari ahli gizi  yang berkualifikasi. Hanya sedikit orang yang dapat mengikuti diet keto sepanjang hidupnya.

      Diet ketogenik juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan gula darah, dan mempercepat penurunan berat badan. Selain itu, Anda dapat melakukannya tanpa menghitung kalori. Anda secara otomatis memotong kalori dengan menghilangkan kelompok sumber karbohidrat, yang menghasilkan penurunan berat badan.

      Keto vs Mediterrannean, Diet Mana yang Lebih Baik?

      Dikutip Sahijab dari laman Healthshots, uji coba terkontrol dilakukan dan hasilnya diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition edisi Mei 2022. Sekitar 33 orang dengan pradiabetes atau diabetes menerima diet keto sehat dan diet Mediterania untuk bulan pertama. Selama dua bulan berikutnya, mereka diberi pedoman untuk diikuti dan harus membuat makanan dan camilan mereka sendiri.

      Kedua kelompok memiliki penurunan berat badan yang sama dan kontrol gula darah yang lebih baik. Tetapi diet Mediterania menang di satu bidang penting, yaitu mampu menurunkan kolesterol LDL (low-density lipoprotein), juga dikenal sebagai kolesterol "jahat".

      Pelaku diet keto juga cenderung mengonsumsi lebih sedikit tiamin, vitamin B6, C, D, dan E, serta fosfor, dan jauh lebih sedikit serat serta vitamin dan mineral lainnya. Para penulis menyimpulkan bahwa mengurangi karbohidrat baik secara ketat seperti kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran tampaknya tidak memiliki manfaat khusus.

      Penelitian telah menunjukkan hasil bahwa, diet gaya Mediterania dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena diabetes, kanker dan penyakit kardiovaskular.

      Peradangan kronis dapat dikurangi dengan makan makanan yang kaya asam lemak omega-3, antioksidan, dan polifenol, seperti dalam diet Mediterania. Sementara diet keto yang rendah karbohidrat, mampu mengurangi peradangan dan meningkatkan hasil kesehatan.

      Diet Keto vs Diet Mediterania: Bagaimana Cara Memilihnya?

      Buat tujuan jelas. Apakah Anda hanya ingin penurunan berat badan, pengurangan risiko penyakit jantung, kontrol gula darah, kesehatan otak, pelestarian otak, kesehatan usus, dan tujuan lainnya?

      Sebagian besar penelitian, menunjukkan bahwa diet Mediterania lebih baik dilakukan dalam jangka panjang karena baik untuk jantung. Artinya menunjang umur lebih panjang dan kesehatan lebih baik.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan