Sahijab – Selama bulan Ramadhan, umat Islam akan menahan lapar dan haus mulai dari fajar hingga waktu Maghrib tiba. Dan kita harus membuat keputusan penting, untuk menjaga daya tahan tubuh tetap fit selama bulan puasa berlangsung.
Itulah mengapa memilih makanan yang tepat untuk berbuka puasa dan sahur, menjadi kuncinya. Kebiasaan sehat selama bulan suci, juga sangat penting untuk menghindari kenaikan berat badan.
Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Menurunkan Berat Badan di Rumah Selama Ramadhan
Kali ini Sahijab akan ungkap 3 tips jaga daya tahan tubuh di bulan puasa yang dikutip dari Cleveland Clinic Abu Dabi berikut ini:
Jumlah cairan yang dibutuhkan seseorang tergantung pada usia, jenis kelamin, iklim, dan aktivitasnya.
Orang dewasa rata-rata membutuhkan 2-3 liter air setiap harinya. Jadi pastikan untuk minum banyak cairan sebelum berpuasa. Jus atau susu tanpa gula adalah alternatif yang baik dan rendah kalori.
Hindari kopi, teh dan soda karena mengandung kafein yang bisa menyebabkan seringnya buang air kecil. Jika tidak bisa menghindarinya, lebih baik diminum setelah berbuka puasa.
Mulailah makan sayur, sup, atau semur. Buah-buahan dan sayuran seperti semangka, labu atau bayam sebagian besar mengandung air, yang dapat membantu mengganti cairan tubuh dengan cepat.
Tubuh manusia terdiri dari sekitar 60 persen air. Sangat penting untuk fungsi tubuh, termasuk memetabolisme dan mengangkut nutrisi ke seluruh tubuh dan mengeluarkan racun.
Jumlah air dalam tubuh berfluktuasi, hilang melalui urin dan keringat dan diperoleh kembali dari makanan dan minuman. Sudah lazim mengalami dehidrasi berkala saat puasa. Dehidrasi juga dapat menyebabkan penurunan berat badan, namun dengan cepat pulih kembali ketika berbuka puasa.
Rasa lapar bisa menggoda kita untuk makan apapun saat berbuka puasa. Tetapi makanan yang diproses memiliki kandungan garam, gula dan lemak yang tinggi dan itu tidak sehat.
Cobalah untuk menyediakan segenggam kacang panggang, biji-bijian, atau buah saat berbuka puasa. Hindari makanan kaleng, meskipun memiliki label "rendah sodium".
Jangan terlalu banyak makan makanan yang digoreng, lebih baik yang dipanggang atau dikukus. Saat berbuka, makan makanan tradisional dalam porsi kecil. Buah adalah alternatif yang sehat.
Kemampuan tubuh untuk memproses karbohidrat dan lemak dalam jumlah banyak di satu waktu, tidak akan efisien. Ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
Merencanakan kegiatan dan makanan setelah berbuka puasa, akan membantu daya tahan tubuh selama bulan puasa.
Tidur malam yang berkualitas sangat penting, meskipun dalam waktu yang singkat. Caranya adalah dengan menghindari olahraga sebelum tidur, minum minuman berkafein atau memainkan gadget.
Makan makanan seimbang termasuk: sereal dan biji-bijian; buah-buahan dan sayur-sayuran; daging, ikan, dan unggas; susu, yogurt atau keju; dan lemak sehat seperti minyak zaitun.
Ganti makanan dengan yang lambat dicerna, sehingga kita tidak mudah lapar. Biji-bijian, buah-buahan dan sayuran adalah makanan yang cocok dikonsumsi. Dan juga makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti gandum, kacang-kacangan, atau lentil.
Penting untuk tetap aktif juga. Cari waktu untuk berjalan-jalan atau lakukan peregangan ringan di rumah.
Baca Juga: Jaga Imunitas Tubuh Secara Alami, Penting di Tengah Pandemi Corona
Beberapa penelitian tentang penurunan atau kenaikan berat badan selama bulan Ramadhan telah menunjukkan bahwa, asupan energi tetap sama atau meningkat, meskipun terjadi penurunan frekuensi makan.