• Photo :
        • Ilustrasi ibu menyusui.,
        Ilustrasi ibu menyusui.

      فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ “…

      Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. al-Baqarah: 185)

      Dikutip dari web Nahdlatul Ulama, NU online, Musafir yang tidak wajib berpuasa adalah musafir yang telah melakukan perjalanan sejak malam hari dan sebelum Subuh telah melewati batas wilayah tempat tinggalnya. Selain itu, perjalanan yang ia lakukan adalah perjalanan yang mubah, bukan perjalanan menuju kemaksiatan. Hal ini dijelaskan oleh Syekh Muhammad Khatib As-Syarbini dalam kitabnya Mughnil Muhtaj.

      وَلَوْ نَوَى وَسَافَرَ لَيْلًا، فَإِنْ جَاوَزَ قَبْلَ الْفَجْرِ مَا اُعْتُبِرَ مُجَاوَزَتُهُ فِي صَلَاةِ الْمُسَافِرِ أَفْطَرَ، وَإِلَّا فَلَا “

      Bila seseorang berniat puasa dan melakukan perjalanan pada malam hari, bila sebelum terbitnya fajar ia telah melewati batasan yang ditetapkan dalam bab shalatnya musafir maka ia boleh berbuka, bila tidak maka tidak boleh berbuka.” (Muhammad Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj [Beirut: Darul Fikr, 2009], juz 1, hal. 589)

      3. Orang yang sedang sakit

      Ada beberapa ayat Alquran yang membolehkan seorang Muslim atau Muslimah tidak berpuasa ketika sakit. Ayat tersebut antara lain:

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan