• Photo :
        • Ustaz Adi Hidayat di Bandung Jawa Barat,
        Ustaz Adi Hidayat di Bandung Jawa Barat

      Sahijab – Kematian merupakan salah satu yang terdapat dalam rukun iman yang ke-enam. Kematian merupakan salah satu ketetapan yang sudah Allah SWT berikan kepada setiap makhluknya, termasuk manusia yang bernyawa.

      Ini seperti apa yang terdapat penjelasannya di dalam Alquran, pada sebuah surah yang amat kita kenal sekali dan banyak dibawakan di banyak majelis taklim. Salah satu ayat ini juga, selalu mengingatkan kita bahwa setiap yang bernyawa pasti akan wafat.

      كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ

      Artinya : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan,” (QS. Ali-Imron ; 185).

      Namun, tidak terlepas dari itu, kini kita tengah memasuki bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan ialah bulan penuh ampunan dan juga merupakan ladang pahala bagi kita umat muslimin dunia. Banyak sekali keberkahan yang ada di bulan ini.

      Baca juga: Bolehkah Menyikat Gigi Saat Berpuasa Ramadhan? Begini Hukumnya

      Lalu, bagaimana orang yang wafat di bulan Ramadhan ini. Apakah punya beberapa keistimewaan yang banyak orang tidak tahu?

      Menurut yang dijelaskan oleh Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah tausiyahnya, orang yang wafat di bulan suci Ramadhan ini belum tentu menjadi tanda kebaikan di dalam wafatnya.

      “Orang yang wafat pada bulan Ramadhan, belum tentu menjadi tanda kebaikan dalam wafatnya, kecuali jika dia wafat dalam keadaan yang sholeh, meningkatkan amal baik kepada Allah SWT,” dikutip dari tausyiah berjudul “Keutamaan Meninggal di Bulan Ramadhan”.

      Ustadz yang akrab dipanggil UAH inipun, memberikan masukan untuk kita, jika ingin wafat dalam kebaikan-kebaikan ada sesuatu yang harus dikerjakan.

      “Namun, jika ingin wafat dalam kebaikan, maka tingkatkanlah amal sholeh, maka kapanpun Anda meninggal kepada Allah SWT kembali, maka Allah wafatkan dalam keadaan husnul khotimah,” sambil menambahkan (QS. Al-Fajr : 27-30).

      Baca juga: Keutamaan Sholat Tarawih Malam ke-13, 14, dan 15​

      Laporan : Abdulah Saputra

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan