• Photo :
        • Republik Lebanon,
        Republik Lebanon

      Konperensi  San Remo di Italia tahun 1920, memutuskan memberi mandat kepada Prancis untuk memegang pemerintahan di Lebanon dan Suriah. Selama memerintah di Lebanon, Prancis mempunyai niat baik terhadap negara ini dan menyerahkan kepemimpinan negara kepada masyarakat, sehingga mayoritas rakyat Lebanon, menerima Lebanon sebagai mandataris Prancis. 

      Bahkan, mereka menuntut agar Lebanon dipisahkan dari Suriah, sehingga dapat berdiri sendiri. Kendati demikian, kebebasan penuh baru dapat dinikmati rakyat Lebanon, setelah pasukan Prancis yang paling terakhir meninggalkan negeri ini pada tahun 1946 (walaupun secara resmi Lebanon merdeka tanggal 22 November 1943).

      Perang Saudara (1975-1990)

      Insiden ini terjadi, ketika seorang warga Lebanon dan kelompok orang Palestina di Ain ar-Rummanah, Beirut, pada bulan April 1975, adalah titik awal yang kemudian menjadi pemicu perang saudara ke seluruh wilayah Lebanon.

      Perang  tersebut, melibatkan kelompok-kelompok yang bersainga dan didukung oleh sejumlah negara tetangga. Orang-orang Kristen Maronit, yang dipimpin Partai Phalangis dan milisi, mula-mula  bersekutu dengan Suriah, dan kemudian dengan Israel, yang mendukung mereka dengan senjata dan latihan untuk memerangi fraksi PLO (Organisasi Pembebasan Palestina).

      Sementara itu, fraksi-fraksi lainnya bersekutu dengan Suriah, Iran, dan negara-negara lain di wilayah itu. Sejak 1978, Israel telah melatih, mempersenjatai, memasok, dan menyediakan seragam bagi tentara Kristen Lebanon Selatan, yang dipimpin oleh Saad Haddad.

      Pertempuran dan pembantaian antara kelompok-kelompok ini, mengakibatkan korban hingga ribuan orang. Beberapa pembantaian yang terjadi selama periode in,i termasuk pembunuhan di Karantina Januari 1976, oleh pihak Palangis terhadap para pengungsi Palestinia, pembantaian Damour pada Januari 1976, oleh PLO terhadap orang-orang Maronit dan pembantaian oleh Tel el-Zaatar Agustus 1976 oleh Palangis terhadap orang-orang atau pengungsi Palestina.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan