Sahijab – Kerusuhan di India, tepatnya di Bengaluru, Karnataka, terjadi setelah sebuah postingan di Facebook viral yang menghina Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam viral.
Massa mengamuk dan membakar puluhan mobil dan melukai puluhan polisi yang mengamankan, yang terjadi pada Selasa 11 Agustus 2020.
Dikutip Sahijab dari India Today, polisi telah menangkap 145 orang terkait dengan kerusuhan tersebut. Dan pemerintah negara bagian mengatakan, jika kerusuhan tersebut disebut sebagai bagian dari 'tindakan terencana.'
Baca Juga: Menteri Agama Kecam Kekerasan Atas Muslim India
Komisaris Polisi Bengaluru, Kamal Pant mengatakan bahwa, tiga orang tewas setelah polisi melepaskan tembakan. Puluhan orang, termasuk sekitar 50 polisi juga terluka dalam kerusuhan yang terjadi pada Selasa malam dan berlanjut hingga dini hari Rabu itu.
Sementara sekitar 145 orang telah ditangkap, yang diduga ikut dalam kekerasan dan bentrokan terhadap polisi di Pulakeshi Nagar.
Para perusuh yang diperkirakan jumlahnya lebih dari 3.000 orang, membakar puluhan kendaraan pribadi dan polisi. Mereka juga merusak dan menjarah rumah-rumah yang dekat dengan lokasi kerusuhan, termasuk toko-toko.
Komisaris Polisi Bengaluru Kamal Pant mengatakan, Naveen, yang disebut-sebut sebagai keponakan politisi Kongres R Akhanda Srinivasa Murthy, yang diduga memublikasikan postingan di media sosial kini telah ditangkap.
Perintah India telah mengambil semua langkah yang mungkin dilakukan. Penyerangan terhadap jurnalis, polisi dan fasilitas publik tidak dapat diterima. Pemerintah juga tidak akan mentolerir provokator dan akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku.
Baca Juga: UU Diskriminasi Muslim Penyebab Kerusuhan di New Delhi
Menteri Dalam Negeri, Basavaraj Bommai pada hari Rabu mengatakan enam kompi dari Pasukan Polisi Cadangan Pusat sedang dikirim ke daerah-daerah yang dilanda kekerasan di Bengaluru.
Tiga kompi dari Hyderabad dan tiga dari Chennai akan dikerahkan. Dia mengatakan situasinya sekarang terkendali, dan polisi akan ditambah jika diperlukan.
Sementara itu, pemerintah negara bagian telah mengumumkan bahwa hakim distrik akan melakukan penyelidikan atas kekerasan tersebut.
Pemerintah mengatakan bahwa, kerusuhan yang terjadi pada Selasa malam itu, telah direncanakan. Dan polisi telah menetapkan beberapa tersangka. Pemerintah negara bagian juga mengatakan bahwa, kerugian akan diganti oleh orang-orang yang terlibat dalam kerusuhan di ibu kota negara tersebut.
Partai oposisi dipastikan memberikan dukungan penuh kepada pemerintah negara bagian, dalam memulihkan kondisi di Karnataka. Di mana di sana umat Hindu dan Muslim hidup berdampingan.
Baca Juga: Jemaah Tablig Indonesia dari India Berstatus ODP
Sampai saat ini, anggota kongres Karnataka masih bungkam atas kerusuhan di Bengaluru. Meskipun setelah 14 jam kerusuhan terjadi, beberapa anggota kongres menyalahkan Naveen atas posting viral yang menyebabkan kerusuhan.