• Photo :
        • Influenza,
        Influenza

      Studi tersebut merupakan penelitian pertama yang mengungkap bagaimana orang yang menderita COVID-19, memiliki kehilangan indra penciuman dan rasa yang berbeda dibandingkan dengan mereka yang terkena flu atau pilek biasa. 

      Penelitian tersebut dilakukan di University of East Anglia, dan temuan itu lebih lanjut menyoroti bahwa virus corona mungkin berpotensi memengaruhi otak dan sistem saraf pusat pasien. 

      Sesuai laporan yang diterbitkan di ANI, para peneliti melakukan survei terhadap 10 pasien COVID-19, 10 orang yang menderita flu biasa dan 10 orang sehat tanpa gejala virus corona atau flu biasa. Menurut hasil penelitian, beberapa perbedaan yang menunjukkan hilangnya penciuman akibat flu biasa dan COVID-19, meliputi: 

      1. Penderita virus corona dapat bernapas lega bahkan saat kehilangan penciuman. 
      2. Penderita COVID-19 juga tidak mengalami hidung meler atau mampet. 
      3. Tidak bisa membedakan rasa pahit dan manis. 

      Penelitian lebih lanjut menyoroti bahwa hilangnya penciuman dan rasa lebih signifikan pada pasien virus corona, karena mereka mengalami 'kehilangan penciuman dan rasa yang sebenarnya'.

      Para peneliti berspekulasi bahwa gangguan penciuman dan rasa pada pasien COVID-19, dapat disebabkan oleh dampak virus corona pada otak dan sistem saraf. 

      Meski fungsi penciuman kembali normal saat sembuh dari COVID-19, para peneliti berharap temuan mendalam ini akan membantu mendiagnosis penyakit lebih cepat. 

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan