• Photo :
        • Bank bjb Syariah,
        Bank bjb Syariah

      Sahijab – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, Heru Kristiyana mengaku arah perbankan syariah di Tanah Air ke depannya, masih memiliki berbagai macam tantangan, yang harus diselesaikan bersama oleh pemerintah dan para stakeholder terkait lainnya.

      Heru menjelaskan, hingga saat ini, masih dapat dilihat bahwa sektor perbankan syariah nasional memang masih belum memiliki diferensiasi produk dan keunikan model bisnis yang dijalani.

      "Selain itu, perbankan syariah kita itu masih kurang dalam hal kapasitas SDM (sumber daya manusia), teknologi informasi, serta masih rendahnya tingkat literasi dan inklusi," kata Heru dalam telekonferensi, Kamis 8 Oktober 2020.

      Baca juga: Viral, Video Dirut Bank Syariah Poligami di Depan Istri

      Ke depannya, Heru berharap, pemerintah dan pihak-pihak di sektor perbankan syariah lainnya berkomitmen untuk terus mendorong inovasi, supaya bisa menjawab berbagai tantangan tersebut.

      Sehingga, diharapkan nantinya sektor perbankan syariah akan memiliki imej baru sebagai perbankan syariah yang memiliki daya saing tinggi, sekaligus memberikan dampak bagi pembangunan ekonomi sosial.

      Untuk itu, lanjut Heru, selain keunikan model bisnis yang berdaya saing tinggi, SDM, dan sistem teknologi informasi mutakhir, tentunya dibutuhkan juga integrasi fungsi keuangan baik komersial dan sosial.

      Hal itu, menurutnya, menjadi salah satu aspek yang sangat diperlukan, untuk menjadikan perbankan syariah nasional bisa memiliki keunikan yang akan menjadi identitas industri perbankan syariah nasional Indonesia.

      "Maka dari itu, arah pengembangan perbankan syariah kita ke depan akan fokus pada penguatan terhadap perbankan syariah dari sisi permodalan, digitalisasi, keunikan produk, serta pengaturan pengawasan yang efektif," ujarnya.

      Baca juga: Yuk, Investasi Reksa Dana Syariah di Masa Pandemi

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan