• Photo :
        • Ilustrasi Foto Sejarah,
        Ilustrasi Foto Sejarah

      Dalam seruan jihad saat itu indikasi penyebabnya bermacam-macam alias tidak tunggal. Ada yang bersifat internal kraton Mataram Islam di Yogyakarta misalnya persaingan politik antar pangeran.

      Pada sisi lain, jihad yang bermakna perang melawan kolonial kala itu juga terjadi akibat penderitaan hidup dan persoalan ekonomi yang ada di Hindia Belanda setelah bubarnya VOC. Ada juga soal goncangnya tata kehidupan lama dunia atau persoalan internasional akibat munculnya revolusi Industri dan Revolusi Prancis.

      Bahkan selain tu penyebabnya juga ada persoalan perubahan iklim dunia dengan meluasnya wabah kolera akibat gunung meletus Tambora di Sumbawa yang maha dahsyat.

      Persoalan lainnya juga terjadinya kesenjangan sosial di mana jurang kaya miskin di masyarakat sudah begitu lebar. Ibarat sebuah sumbu petasan, semua yang awalnya menyala di awal, kemudian mencapai puncak ledakannya kala menjadi soal agama. Saat itu berubah menjadi perang atau tindak kekerasan.

      Dalam agama Islam pun saat itu terjadi perubahan. Ide tentang persatuan Islam mulai masuk. Kalangan pelajar dan ulama di pusat-pusat pengajaran Islam, misalnya di Makkah dan Mesir, sudah merasakannya betapa umat Islam kala itu hidup miskin dan terhina di bawah cengkeramanan kaum kolonialis.

      Salah satu ekpresinya adalah terjadi peribahan dalam kelompok tarikat. Aliran keagaam yang semua kerap disehut jumud dan hanya mementingkan sikap eksoteris pribadi ini tiba-tiba berubah. Kala itu ada tarekat baru dari kaum suni (nasqabandiyah), yakni berupa tarikat . satariyah.

      Nama tarikat tersebut mengambil "nisbat"  dari sosok pendirinya Abdullah asy-Syattar. Awalnya tarekat ini lebih dikenal di Iran dan Transoksania dengan nama Isyqiyah. Tarikat inilah yang mengorbankan perlawanan di dunia Islam yang terbentang dari Afrika bagian utara hingga Asia Tenggara.

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan