• Photo :
        • Areema Nasreen perawat yang menjadi korban virus corona.,
        Areema Nasreen perawat yang menjadi korban virus corona.

      Sahijab â€“ Perawat adalah orang yang berada di baris terdepan dalam merawat pasien COVID-19, yang disebabkan virus Corona. Mereka bukan orang yang kuat dan kebal terhadap virus Corona, yang menjadi pandemi dunia ini.

      Salah satunya adalah kisah perawat bernama Areema Nasreen, yang usianya baru menginjak 39 tahun. Setelah merawat pasien virus Corona, ia kini harus terbaring  di ruang perawatan intensif, setelah didiagnosis COVID-19.

      Dikutip Sahijab dari Daily Mail, Areema Nasreen adalah seorang ibu dari tiga anak. Dia dinyatakan positif COVID-19, setelah mengalami demam, tubuh sakit dan batuk terus menerus.

      Saudari Areema, Kazeema, sekarang mendesak orang-orang untuk menganggap penyakit ini serius. Dia menegaskan, penyakit ini tidak hanya berisiko tinggi pada orang yang lebih tua.

      Baca Juga: Wabah Corona, MUI Ajak Masyarakat Perbanyak Zikir

      "Saudariku merupakan perawat luar biasa di garis depan, dan yang selalu membantu begitu banyak orang, sekarang telah tertular virus ini. Dia kritis di ICU, menggunakan ventilator dan berjuang untuk hidupnya," kata Kazeema.

      Kazeema menambahkan, adiknya tersebut baru berusia 39 tahun dan dia sebelumnya dalam keadaan sehat dan bugar. Selama ini, orang-orang muda tidak menganggap virus corona cukup serius.

      Pertama kali merasakan serangan virus corona

      Areema pertama kali merasakan tubuhnya kurang sehat sekitar sepuluh hari yang lalu. Tubuhnya terasa sakit, suhu badannya tinggi, dan batuk yang tidak kunjung sembuh.

      "Suhu tubuhnya tidak turun dan batuknya sangat buruk sehingga memengaruhi paru-parunya," tambah Kazeema.

      Akhirnya, dia dibawa ke rumah sakit, dan teman seprofesinya melakukan tes dua hari yang lalu. Hasilnya, dia positif, dan sekarang berada di Unit Perawatan Intensif di Rumah Sakit Manor, di Inggris.

      Keluarga tidak diizinkan mengunjunginya, tetapi staf rumah sakit tetap memberikan informasi terkait perkembangannya.

      Baca Juga: UAS dan 3 Ustaz Kondang Dukung Barisan Bangun Negeri Lawan Corona

      "Rumah Sakit Manor luar biasa dan dia senang bekerja di sana selama lebih dari 15 tahun. Dia mulai sebagai pembantu, kemudian Asisten Perawatan dan sekarang memenuhi syarat sebagai staf perawat," Kazeema menambahkan.

      Dokter ​bertumbangan akibat virus corona

      Tidak hanya perawat yang berisiko tinggi terpapar virus corona, dokter pun sama. Di Indonesia, setidaknya ada enam dokter yang meninggal dunia dikibat COVID-19.

      Di antaranya adalah dr. Hadio Ali Khazatsin, dr. Adi Mirza Putra, dan dr. Djoko Judodjoko, dan tiga dokter lainnya harus menjadi korban dan meninggal dunia, saat berperang melawan COVID-19 tersebut.

      Untuk menghindari penyebaran virus Corona ada beberapa hal yan bisa kita lakukan. Pertama adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, makan makanan bergizi dan tetap berolah raga. Kedua adalah dengan menghindari keramaian dan menerapkan social distancing.

      Social Distancing adalah menjaga jarak aman antara satu orang dengan lainnya. Minimal jarak tersebut adalah satu meter, jika dalam keramaian. Selalu mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Jika merasakan badan tidak sehat seperti demam, tubuh terasa sakit dan batuk, lakukan isolasi mandiri dan hubungi pihak terkait.

      Baca Juga: Korban Lawan Corona, 6 Dokter Spesialis Meninggal Dunia

      Mari kita mulai sadar akan bahaya virus Corona, dan peduli dengan orang lain. (asp)

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan