'Perbaguslah hewan qurban kalian, karena dia akan menjadi tunggangan kalian melewati shirath.'"
Hadits ini juga dikeluarkan oleh Al Dailami dalam Musnad Al Firdaus (268).
Namun UAH dalam kanal Youtube menjawab, jika hadits ini secara sanadnya lemah, dan banyak periwayatnya tidak dipercaya.
"Dari segi sanadnya sangat lemah, ga ada asalnya, ada yang palsu. Tapi dari segi matan(isinya) ini bermakna khiasan," kata UAH.
Ia juga melanjutkan, jika kita bisa mengambil pelajaran dari hadits tersebut bahwa memperbagus hewan qurban bisa menambah pahala. Dan dengan pahala qurban tersebut, bisa menjadi 'kendaraan' menuju surga Allah Azza wa Jalla.
UAH menegaskan jika kita jangan bersandar pada hadits tersebut secara utuh, tetapi mengambil maknanya. Seperti disebutkan di dalam Alquran, Surah Al Hajj ayat 37 sebagai berikut:
Allah Azza wa Jalla berfirman: