• Photo :
        • Hewan Qurban Dijajakan di Sulawesi Selatan,
        Hewan Qurban Dijajakan di Sulawesi Selatan

      Sahijab – Bagi Anda yang bertanya-tanya, tanggal berapa Idul Adha tahun 2021 dan hari apa? Hari Raya Idul Adha 2021 jatuh pada hari Selasa, 20 Juli 2021. Ini tentu menjadi perhatian bagi umat Islam, karena diharuskan untuk mengeluarkan hewan qurban bagi yang mampu.

      Hewan qurban sendiri disebut-sebut di dalam hadits sebagai kendaraan menuju asshirat di hari kiamat, yang menentukan surga dan neraka. Lalu benarkah demikian? Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjawab kekuatan hadits tersebut dan makna yang terkandung di dalamnya.

      Baca Juga: Bisakah Ibadah Sedekah dan Kurban Disamakan?

      Hewan Qurban Jadi Kendaraan di Akhirat

      Hadits ini cukup terkenal bagi umat muslim, karena keutamaannya dalam berqurban. Dikeluarkan oleh Abdul Karim Ar Rafi'i Asy Syafi’i dalam kitab At Tadwin fii Akhbari Qazwiin (1134), berikut bunyinya:

      ثَنَا أَبُو مُحَمَّدٍ عَبْدُ اللَّهِ الْمَرْزُبَانُ بِقَزْوِينَ ، ثَنَا أَحْمَد بْنُ الْخَضِرِ الْمَرْزِيُّ ، ثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ إبراهيم الْبُوشَنْجِيُّ ، ثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ ، ثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ ، ثَنَا يَحْيَى بْنُ عَبْيدِ اللَّهِ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اسْتَفْرِهُوا ضَحَايَاكُمْ ، فَإِنَّهَا مَطَايَاكُمْ عَلَى الصِّرَاطِ

      Artinya: "Abu Muhammad Abdullah Al Marzuban di Qazwin menuturkan kepadaku, Ahmad bin Al Hadr Al Marziy menuturkan kepadaku, Abdul Hamid bin Ibrahim Al Busyanji menuturkan kepadaku, Muhammad bin Bakr menuturkan kepadaku, Abdullah bin Al Mubarak menuturkan kepadaku, Yahya bin ‘Ubaidillah menuturkan kepadaku, dari ayahnya, dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

      'Perbaguslah hewan qurban kalian, karena dia akan menjadi tunggangan kalian melewati shirath.'"

      Hadits ini juga dikeluarkan oleh Al Dailami dalam Musnad Al Firdaus (268).

      Namun UAH dalam kanal Youtube menjawab, jika hadits ini secara sanadnya lemah, dan banyak periwayatnya tidak dipercaya.

      "Dari segi sanadnya sangat lemah, ga ada asalnya, ada yang palsu. Tapi dari segi matan(isinya) ini bermakna khiasan," kata UAH.

      Ia juga melanjutkan, jika kita bisa mengambil pelajaran dari hadits tersebut bahwa memperbagus hewan qurban bisa menambah pahala. Dan dengan pahala qurban tersebut, bisa menjadi 'kendaraan' menuju surga Allah Azza wa Jalla.

      UAH menegaskan jika kita jangan bersandar pada hadits tersebut secara utuh, tetapi mengambil maknanya. Seperti disebutkan di dalam Alquran, Surah Al Hajj ayat 37 sebagai berikut:

      Allah Azza wa Jalla berfirman:

      لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ

      Artinya: "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya."

      Dari ayat di atas bisa disimpulkan, bahwa yang akan sampai kepada Allah Azza wa Jalla adalah ketakwaan dan keihklasan kita dalam berqurban.

      "Jika dengan harta kita yang berlebih, maka cari yang terbaik, terbagus dan paling gemuk. Maka dari situ keihlasan dan amal kita berpeluang bertambah, yang diharapkan membawa kita ke surga," lanjutnya.

      Baca Juga: Bacaan Wajib Menyembelih Hewan Qurban

      Jadi kesimpulannya, boleh memaknai hadits tersebut secara khiasan. Bukan seutuhnya jika hewan qurban menjadi kendaraan di akhirat. 

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan