• Photo :
        • Kaum Remaja Sedang Membaca Alquran,
        Kaum Remaja Sedang Membaca Alquran

      Sahijab – Apa perbedaan kitab dan suhuf di dalam ajaran Islam, dan apakah kita harus beriman kepada keduanya? Baik kitab maupun suhuf adalah firman Allah Azza wa Jalla yang diturunkan kepada para Nabi, dan kita harus beriman kepada keduanya.

      Dituliskan dalam Alquran surah As-Syura ayat 15, Allah berfirman:

      وقل آمنت بما أنزل الله من كتاب (سورة الشورى

      Artinya: "Dan Katakanlah: "Aku beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allah." (As-Syura:15)

      Baca Juga: Syekh Nawawi Al Bantani soal Tafsir Daratan Lisan dan Lautan Hati

      Perbedaan Kitab dan Suhuf

      Perbedaan kitab dan suhuf adalah pada bentuknya atau jumlahnya. Suhuf adalah lembaran-lembaran, yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim alaihissalam dan Musa alaihissalam. Isi di dalam suhuf antara lain seperti dijelaskan para ulama adalah hikmah, pelajaran, nasehat dan juga peringatan kepada manusia.

      Sementara itu ada setidaknya empat kitab yang harus diimami umat Islam, yaitu Alquran, Taurat, Injil dan Zabur. Di dalamnya adalah berupa kumpulan-kumpulan lembaran yang telah tersusun dengan lengkap.

      Dalam sebuah hadits yang driwayatkan oleh Imam Ahmad, baik suhuf maupun kitab, Allah turunkan di bulan Ramadhan. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

      أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَام فِي أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، وَأُنْزِلَتْ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ ، وَالْإِنْجِيلُ لِثَلَاثَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ ، وَأُنْزِلَ الْفُرْقَانُ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ (رواه أحمد في "المسند (4/107) وحسنه الألباني في " السلسلة الصحيحة "

      Artinya: "Suhuf Ibrahim alaihissalam diturunkan di awal malam Ramadan, sedangkan Taurat diturunkan pada enam Ramadan. Injil diturunkan pada tanggal 10 Ramadan, Al-Furqan (Alquran) diturunkan pada tanggal 24 Ramadan." (HR. Ahmad dalam Almusnad, 4/107, dinyatakan hasan oleh Alalbany dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 1575)

      Dan baik kitab maupun suhuf sama-sama diturunkan Allah Azza wa Jalla dengan mengutus Malaikat. Seperti tertulis di dalam Alquran As-Syura ayat 51 berikut ini:

      وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلا وَحْياً أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولاً فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ (سورة الشورى

      Artinya: "Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan Dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana."

      Sementara itu, sebagai umat muslim kita diwajibkan untuk beriman kepada kitab-kitab Allah. Dikutip Sahijab dari Islamqa, beriman di sini, terutama kepada suhuf dan kitab sebelum Alquran adalah membenarkan apa yang ada di dalamnya serta serta menafikan sesuatu yang telah dirubah atau diganti.

      Makna di balik adanya suhuf maupun kitab adalah, ada perhatian dari Allah Azza wa Jalla kepada setiap kaum agar mereka beriman kepada-Nya. Kemudian, Allah menurunkan syariat sesuai dengan kondisi kaum tersebut.

      Baca Juga: Keutamaan Alquran Bagi Pembacanya di Akhirat

      Tujuannya adalah untuk bersyukur atas nikmat yang telah Allah turunkan kepada hamba-Nya. Termasuk kepada umat akhir zaman, berupa Alquran yang telah turun kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam sebagai penyempurna.

      Wallahua'lam.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan