• Photo :
        • Petugas Berjalan ke Mobil Ambulans Pengangkut Pasien Corona,
        Petugas Berjalan ke Mobil Ambulans Pengangkut Pasien Corona

      Sahijab – Hingga 2.819 orang dilaporkan telah positif dikonfirmasi terjangkit virus Corona di Jakarta hingga Jumat 17 April 2020.

      Menurut Koordinator Posko Gugus Tugas Covid-19 DKI Ani Ruspitawati, dari jumlah itu, 248 di antaranya telah meninggal dunia.

      Baca juga: Data Update Positif Corona di Indonesia 17 April 2020​

      "Sebanyak 204 orang dinyatakan telah sembuh, dari total 2.819 orang kasus positif, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 248 orang," ujar Ani di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.

      Ani menyampaikan, dari 2.818 orang yang positif, 1.725 di antaranya saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Selain itu, 643 di antaranya saat ini sedang isolasi mandiri di rumah. Ada juga 882 orang yang menunggu hasil tes di laboratorium.

      "Sementara, ODP (orang dalam pemantauan) berjumlah 3.779 orang, di mana 3.183 sudah selesai dipantau dan 596 masih dipantau dan PDP​ (pasien dalam pengawasan) sebanyak 2.867 orang, yaitu 1.493 sudah pulang dari perawatan dan 1.374 masih dirawat," ujar Ani.

      Ani juga mengemukakan, DKI, sudah melakukan rapid test atau tes diagnosa cepat COVID-19 terhadap 47.588 orang. Dari jumlah itu, 3,8 persen atau 1.791 di antaranya dinyatakan positif dan akan mengikuti tes lanjutan untuk semakin mengkonfirmasi keberadaan virus.

      "Pemprov DKI Jakarta, terus melakukan rapid test di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai atau PPKP," ujar Ani.

      Update Corona di Depok

      Sementara itu, pasien yang berhasil sembuh dari infeksi virus Corona (Covid-19), di Kota Depok, akhirnya bertambah menjadi 12 orang, pada Jumat 17 April 2020. Sedangkan jumlah pasien positif saat ini, mencapai 161 orang. Dari kasus tersebut, jumlah meninggal dunia 15 orang. 

      Selain kasus positif, data terbaru juga menunjukkan adanya kenaikan pada sejumlah kategori. Di antaranya, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) dari 710 orang menjadi 748 orang. Untuk mereka yang selesai pemantauan, naik menjadi 22 orang dan masih dalam pemantauan sebanyak 726 orang. 

      Kemudian, untuk kategori ODP, dari 2.423 orang menjadi 2.445 orang. Dari angka itu, selesai pemantauan meningkat menjadi 462 orang dan masih dalam pemantauan 1.983 orang. 

      Selanjutnya, untuk kategori PDP dari 807 orang bertambah menjadi 845 orang, selesai pengawasan 176 orang, dan masih dalam pengawasan 669 orang. Sedangkan jumlah PDP yang meninggal dunia, saat ini mencapai 40 orang. 

      Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana kembali mengingatkan, status PDP merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) Kemenkes RI.

      “Saat ini, kita sedang berada pada masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), tetapi berdasarkan pengamatan masih banyak di antara saudara-saudara kita yang masih perlu dilakukan edukasi dan belum dapat melaksanaan PSBB secara konsisten,” katanya

      Dadang mengungkapkan, cara yang paling efektif untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 adalah dengan konsisten dan kesadaran semua pihak.

      “Mengapa kita perlu konsisten dalam PSBB, karena saat ini perkembangan kasus positif, OTG, ODP dan PDP terus bertambah, serta menyebar di seluruh wilayah di Kota Depok dan penularannya sudah melalui transmisi lokal, di samping import case.”

      Terkait hal itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris kembali mengimbau, agar warga menjalankan seluruh arahan dan protokol yang dikeluarkan pemerintah. “Setop penyebaran Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah, gunakan masker kain jika terpaksa harus keluar rumah dan ikuti protokol pemerintah,” kata Idris.

      Baca juga: Cegah Corona, Dokter di Flores Nyambi Jadi Penjahit Masker​

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan