• Photo :
        • Sejumlah umat muslim membaca Surat Yasin dan doa bersama saat berziarah ke kuburan massal korban gempa dan gelombang tsunami di Desa Suak Indrapuri, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 26 Desember 2018.,
        Sejumlah umat muslim membaca Surat Yasin dan doa bersama saat berziarah ke kuburan massal korban gempa dan gelombang tsunami di Desa Suak Indrapuri, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 26 Desember 2018.

      Sahijab Update – Saat seorang muslim mendapatkan musibah baik itu bencana alam hingga kematian, akan mengucapkan "innaa lilaahi wa innaa ilayhi rajiun". Ucapan ini tentu sebagai bentuk kepasrahan kita kepada Sang Pencipta, dan diberikan kelapangan hati untuk melalui semuanya.

      Namun bagaimana jika seorang non muslim mendapatkan musibah, dan kita mengucapkan hal yang sama seperti layaknya kepada seorang muslim? Perlu diketahui bahwa, tidak ada dalam ajaran Islam yang menyarankan bahwa ungkapan "innaa lilaahi wa innaa ilayhi rajiun" hanya diperuntukkan bagi umat Islam saja.

      Dikutip Sahijab dari laman About Islam, Sheikh Ahmad Kutty, dosen senior dan sarjana Islam di Institut Islam Toronto, Ontario, Kanada, memberikan pernyataannya. Beliau mengatakan bahwa, kata-kata innaa lilaahi wa innaa ilayhi rajiun berarti kita milik Allah dan kembali kepada-Nya.

      Baca Juga: Ini Pesan Imam Ghazali Soal Kematian dan Bahaya Nafsu

      Oleh karena itu, kata-kata ini menyatakan kebenaran yang tidak dapat disangkal oleh siapa pun, bahwa setiap orang yang hidup, Muslim atau non-Muslim atau makhluk hidup apa pun dalam hal ini, diciptakan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, dan pada akhirnya kita semua harus kembali kepada-Nya.

      Dengan demikian, kata-kata tersebut menjadi pengingat bagi kita untuk melihat hidup dan mati apa adanya.

      Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Alquran Surat Al-An'am Ayat 38 berikut ini:

      وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا طَٰٓئِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّآ أُمَمٌ أَمْثَالُكُم ۚ مَّا فَرَّطْنَا فِى ٱلْكِتَٰبِ مِن شَىْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ

      Arab-Latin: Wa mā min dābbatin fil-arḍi wa lā ṭā`iriy yaṭīru bijanāḥaihi illā umamun amṡālukum, mā farraṭnā fil-kitābi min syai`in ṡumma ilā rabbihim yuḥsyarụn

      Artinya: Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan.

      Oleh karena itu, tidak ada dalam ajaran Islam yang menyarankan bahwa doa atau ungkapan di atas diperuntukkan bagi umat Islam saja. Namun ini menjadi pengingat bahwa setiap orang akan kembali kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, dan setiap muslim diingatkan akan kata-kata tersebut.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan