OIC mengadakan pertemuan duta besar di PBB pada hari Kamis untuk mengutuk tindakan tersebut. “Tindakan keji ini adalah satu lagi manifestasi dari tingkat Islamofobia, rasis, dan tren diskriminatif yang mengkhawatirkan yang menyebar di seluruh dunia,” kata pernyataan bersama yang dirilis setelah pertemuan tersebut. Itu diketuai oleh Pakistan.
Pernyataan OIC mengingatkan masyarakat internasional bahwa tindakan keji tersebut merupakan pelanggaran hukum hak asasi manusia internasional.
Duta Besar Pakistan untuk PBB, Munir Akram, mengatakan dalam pertemuan tersebut bahwa “Islamofobia terus menjadi kenyataan, yang harus kita hadapi bersama.”
Ini memang bukan kali pertama Paludan memicu kontroversi. Sejak terjun ke politik, Paludan memang dikenal sebagai ekstremis sayap kanan garis keras yang kerap bersuara mengenai sentimen anti-Islam dan imigran. Dia adalah pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Stram Kurs (yang artinya "Jalan Lurus” atau “Garis Keras”) yang dia dirikan pada tahun 2017.