• Photo :
        • Umat Islam menanti waktu berbuka puasa dengan takjil yang dibagikan warga Madinah di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Selasa, 7 Mei 2019.,
        Umat Islam menanti waktu berbuka puasa dengan takjil yang dibagikan warga Madinah di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Selasa, 7 Mei 2019.

      Sahijab Update – Ketika Ramadhan, sekitar 10 menit menjelang azan subuh berkumandang, sering kali terdengar suara orang mengingatkan waktu imsak. Saat imsak, maka umat Muslim mulai menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa.

      Lantas bagaimana tradisi imsak yang dimulai sejak 10 menit sebelum azan subuh tersebut? Apakah hal ini juga dilakukan di masa Rasulullah SAW dan para sahabatnya?

      Mengutip lamaran Majelis Ulama Indonesia, Rabu 5 April 2023, rupanya tradisi imsak ini terinspirasi dari hadis Rasulullah SAW dari pemahaman Anas bin Malik.

       

      “Dari Anas bin Malik, bahwa Nabi Muhammad SAW dan Zaid bin Tsabit makan sahur bersama. Setelah keduanya selesai makan sahur, beliau lalu bangkit melaksanakan shalat.” Kami bertanya kepada Anas, “Berapa rentang waktu antara selesainya makan sahur hingga keduanya melaksanakan salat?” Anas bin Malik menjawab, “Kira-kira waktu seseorang membaca lima puluh ayat.” (HR Bukhari no 542)

      Berdasarkan hadits di atas, waktu antara selesainya sahur dan shalat subuh adalah 50 ayat. Karenanya, ulama di Indonesia memperkirakan bahwa pembacaan 50 ayat itu sekitar 10 menit.

      Lebih lanjut, Imam Al-Mawardi di dalam karyanya al-Iqna’ berpendapat:

      “Waktu berpuasa adalah dari terbitnya fajar (saat waktu shalat Subuh) sampai tenggelamnya matahari. Akan tetapi, lebih baik bila orang yang berpuasa menahan diri dari yang membatalkan puasa (imsak) sedikit lebih awal sebelum terbitnya fajar dan menunda berbuka sejenak setelah tenggelamnya matahari agar ia menyempurnakan imsak keduanya.” (Al-Iqna’, halaman 74)

      Jadi dapat disimpulkan bahwa waktu dimulainya puasa bukan dari waktu imsak atau 10 menit sebelum azan subuh, melainkan waktu berpuasa dimulai dari terbitnya fajar alias saat azan subuh mulai dikumandangkan.

      Namun, umat Muslim disarankan untuk menahan diri lebih awal sebelum azan subuh seperti yang dipraktekkan Nabi SAW pada hadits di atas. Dengan demikian, tradisi imsak di Indonesia pada dasarnya memiliki tuntunan syariat dari sunnah Nabi Muhammad SAW dan argumentasi para ulama terdahulu.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan