• Photo :
        • Pernikahan Dian Pelangi,
        Pernikahan Dian Pelangi

      Jakarta – Mahar dalam pernikahan Islam adalah sejumlah harta atau nilai yang diberikan oleh pengantin laki-laki kepada pengantin perempuan sebagai tanda keseriusan dan komitmen dalam membangun rumah tangga. 

      Mahar bukanlah sebuah harga yang dipatok pada perempuan, tetapi lebih merupakan simbolik nilai dan kepedulian dari pihak laki-laki terhadap pasangannya. Dalam Islam, mahar merupakan salah satu aspek penting dalam pernikahan, dan berikut adalah penjelasan mengenai hitungan mahar pernikahan dalam Islam.

      1. Nilai Mahar yang Disarankan

      Dalam Islam, tidak ada jumlah mahar yang telah ditetapkan secara pasti. Nilai mahar dapat bervariasi sesuai dengan kemampuan ekonomi pengantin laki-laki, keinginan pasangan, dan kondisi sosial ekonomi di daerah tersebut. 

      Namun, dalam banyak tradisi Islam, mahar disarankan untuk mencerminkan nilai-nilai yang tinggi sebagai tanda penghormatan dan kasih sayang terhadap pengantin perempuan. Rasulullah SAW sendiri memberikan nasihat untuk memberikan mahar yang baik kepada pengantin perempuan.

      2. Penentuan Nilai Mahar

      Penentuan nilai mahar bisa dibicarakan di awal proses pernikahan. Pengantin laki-laki dapat mengajukan jumlah yang dianggap wajar dan mampu mereka berikan. Ini harus didiskusikan dengan baik antara kedua calon pengantin dan keluarga mereka. Penting untuk menghindari mahar yang terlalu tinggi sehingga tidak memberatkan pengantin laki-laki.

      3. Jenis-jenis Mahar

      Mahar tidak selalu harus dalam bentuk uang tunai. Dalam Islam, mahar dapat berupa barang berharga atau jasa yang dapat memberikan manfaat kepada pengantin perempuan. Beberapa contoh mahar yang umum meliputi emas, perhiasan, harta benda, atau bahkan hafalan Al-Quran. Jenis mahar dapat disesuaikan dengan kesepakatan antara kedua belah pihak.

      4. Menghormati Kondisi Ekonomi Pasangan

      Penting untuk selalu memperhatikan kondisi ekonomi pasangan yang akan menikah. Mahar seharusnya tidak membuat pengantin laki-laki merasa tertekan secara finansial. Dalam Islam, yang terpenting adalah keseriusan dalam menjalani pernikahan dan bukanlah seberapa besar mahar yang diberikan.

      5. Maharnya Tidak Bisa Ditarik Kembali

      Setelah mahar disepakati dan diberikan kepada pengantin perempuan, mahar tidak dapat ditarik kembali oleh pengantin laki-laki kecuali atas kesepakatan bersama. Ini menunjukkan bahwa mahar adalah hak eksklusif dari pengantin perempuan.

      6. Memahami Tujuan Mahar

      Mahar dalam pernikahan Islam bukanlah sekadar upaya menunjukkan status sosial atau kekayaan. Tujuannya adalah untuk menciptakan ikatan pernikahan yang kuat dan memberikan perlindungan kepada pengantin perempuan. Mahar juga dapat digunakan sebagai bentuk dukungan finansial yang diberikan kepada pasangan untuk membantu memulai hidup bersama.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan