Desy Ratnasari resmi menyandang gelar Doktor Psikologi dari Unika Atma Jaya pada Juni 2025. Berikut potret memukau momen wisudanya bersama putrinya, Nasywa.
Desy Ratnasari, figur publik yang dikenal luas, kembali mencuri perhatian publik dengan pencapaian akademiknya. Pada Juni 2025, Desy resmi menyandang gelar Doktor Psikologi dari Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya. Momen ini direkam dalam serangkaian potret yang menunjukkan kebanggaan dan keharmonisan.
Kehadiran Desy sebagai tokoh yang berhasil menyelesaikan pendidikan hingga jenjang tertinggi menjadi inspirasi besar, terutama bagi perempuan Indonesia. Dalam balutan toga, Desy tampil anggun dan memancarkan kebahagiaan. Momen ini juga dibagi bersama putrinya, Nasywa, yang hadir mendampingi dengan gaya kasual modern.
Dalam salah satu potret, Desy Ratnasari tampak memeluk sang putri, Nasywa, dengan senyum bahagia. Desy mengenakan toga lengkap dengan selempang batik khas Atma Jaya, sementara Nasywa tampil santai namun stylish dengan kemeja putih oversize dan dasi abu-abu. Interaksi keduanya menunjukkan keintiman emosional, menegaskan bahwa pencapaian ini adalah hasil perjuangan bersama.
Wisuda Desy bukan sekadar seremoni, melainkan klimaks dari perjalanan akademik panjang. Disertasi Desy berjudul "Self-Efficacy, Intensi, Persepsi Kesetaraan Gender, dan Motivasi Sosial Perempuan Politisi Anggota DPR-RI Periode 2019-2024" menyuguhkan kontribusi penting terhadap isu kesetaraan gender dalam dunia politik Indonesia.
Foto kedua menangkap nuansa keanggunan Desy dan Nasywa dengan latar alam yang hijau dan rindang. Sorot mata Desy penuh percaya diri dan kebanggaan, mencerminkan rasa syukur setelah melewati ujian terbuka program doktor. Desy yang mengenakan topi wisuda dan jubah hitam khas akademik menambahkan nuansa formal dan simbol prestasi.
Dalam foto ketiga, Desy dan Nasywa terlihat saling berpelukan sambil berpose ceria. Desy memejamkan mata dengan senyum puas, sementara Nasywa dengan ekspresi lucu mengangkat kaki ke udara. Potret ini menghapus batas formalitas, menunjukkan bahwa keberhasilan besar juga layak dirayakan dengan sukacita.
Pada potret keempat, Desy dan putrinya berdiri berdampingan dengan gaya tangan menyilang, memancarkan aura kepercayaan diri dan kematangan. Desy tampak mantap sebagai figur perempuan tangguh yang kini memiliki otoritas akademik sebagai Doktor Psikologi. Gaya berdiri yang tegas menyimbolkan konsistensi dan integritas, dua nilai yang juga ia angkat dalam disertasinya.
Dengan pencapaian ini, Desy Ratnasari tidak hanya menambah deretan gelarnya, tetapi juga membuktikan bahwa perempuan dapat meraih prestasi tertinggi di berbagai bidang. Semoga inspirasi ini mendorong lebih banyak perempuan Indonesia untuk mengejar impian dan kontribusi mereka dalam pembangunan bangsa.