Jourdy merasa banyak kemiripan antara dirinya dan karakter Fadly. Keduanya adalah anak sulung dengan dua adik, meskipun adik-adik Jourdy adalah perempuan. Selain itu, Jourdy dan Fadly sama-sama melek budaya dan belum memiliki jodoh. "Saya merasa sangat dekat dengan karakter Fadly, terutama dalam hal melek budaya. Di rumah saya, budaya Padang sangat kental, dan saya familiar dengan tradisi uang panai dan nikah kembar," ungkap Jourdy.
Meskipun telah membintangi lebih dari 20 film, Jourdy mengaku masih deg-degan saat syuting hari pertama. Adegan pertama yang ia lakukan adalah di sebuah dermaga di Makassar, bersama Nugie. "Deg-degannya luar biasa. Saya harus menggunakan aksen yang cukup sulit karena ada istilah Makassar yang sudah jarang digunakan. Itu membuat saya berkeringat dingin," kata Jourdy.
Jourdy juga berbagi pengalamannya bekerja dengan sutradara Arfan Sabran, yang sebelumnya menggarap film dokumenter "The Flame (Bara)." "Mas Arfan sederhana dan pintar. Dia berkomunikasi dengan kami secara efektif dan membuat kami merasa nyaman. Kami merasa seperti satu tim yang solid," ungkap Jourdy.