• Photo :
        • Ilustrasi investasi.,
        Ilustrasi investasi.

      Sahijab – Sudah lebih dari enam bulan kita diterpa pandemi Covid-19, terhitung sejak kasus konfirmasi positif pertama oleh pemerintah Indonesia. Pandemi membuat sebagian orang semakin konsumtif dan memuaskan keinginannya dengan berbelanja online, namun merasa takut untuk menyimpan uangnya di produk investasi.
          
      Padahal, keahlian dalam  mengelola keuangan rumah tangga menjadi hal yang sangat penting di tengah kondisi seperti saat ini. Berikut, penjelasan Adiwarman Azwar Karim dan Nanda Meiliza Puspita, ketua dan anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) dari PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), seperti dikutip Sahijab dari keterangannya, Selasa 15 September 2020. 

      Baca juga: Wakaf Bisa Jadi Lokomotif Kebangkitan Umat Islam​

      Adiwarman Azwar Karim, ketua DPS MAMI mengatakan, pandemi membawa ketidakpastian. Membuat berbagai rencana yang telah disusun sebelumnya harus disusun ulang, ditunda, atau bahkan dibatalkan. Masa pandemi, tentunya menjadi cobaan tersendiri buat kita, baik bagi para pemilik usaha maupun karyawan. Banyak kegiatan usaha  mengalami  penurunan, ekonomi mengalami kontraksi, penghasilan turun, potensi PHK, bahkan ancaman kesehatan dan keselamatan jiwa.  

      "Di masa pandemi, seharusnya kita bisa menjadi lebih bijak dalam memahami dan merencanakan kehidupan, termasuk bijak dalam mengelola keuangan. Mencari tahu lebih banyak tentang di mana sebaiknya kita menyimpan dana yang dimiliki saat ini. Kita harus paham betul, apa yang sebaiknya dilakukan atas rezeki yang dititipkan kepada  kita. Rezeki itu bukan hanya milik kita, tetapi ada hak orang lain di dalamnya. Jadi, kita memiliki kewajiban untuk mengelolanya dengan baik, demi kepentingan diri sendiri dan juga orang lain,” ujarnya. 

      Adiwarman mengatakan, perilaku berinvestasi sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, seperti diriwayatkan oleh Hadits Anas Radhiyallohu ‘Anhu dari Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: Sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang diantara kalian ada bibit kurma, maka apabila dia mampu menanamnya sebelum terjadinya kiamat, maka hendaklah dia  menanamnya. (HR. Imam Ahmad 3/183, 184, 191, Imam Ath-Thayalisi no. 2068, Imam Bukhari di kitab Al-Adab Al-Mufrad no. 479 dan Ibnul Arabi di kitabnya Al-Mu’jam 1/21 dari hadits Hisyam bin Yazid dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu).

      Adiwarman menambahkan bahwa saat ini, tersedia beragam alternatif tempat untuk menyimpan uang.  Selain tabungan, deposito, dan emas, juga ada wadah investasi seperti saham, obligasi, dan reksa dana.  

      "Kita harus cermat dalam memilih tempat penyimpanan yang terbaik. Di antara alternatif investasi tersebut, reksa dana yang paling bisa dimanfaatkan oleh semua kalangan untuk menyimpan dana setiap bulan, karena sangat terjangkau. Dengan dana minimal Rp10 ribu, kita sudah bisa mulai berinvestasi di reksa dana. Selain itu, investasi di reksa dana anti ribet, karena ada manajer investasi yang bertugas mengelola dana para investor. Bagi masyarakat Muslim, dianjurkan memilih reksa dana syariah," tuturnya.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan