• Photo :
        • Ilustrasi mengasuh anak.,
        Ilustrasi mengasuh anak.

      Sahijab – Kebiasan mengadopsi anak adalah tradisi yang sudah ada sejak zaman Jahiliyah dan dibenarkan di awal kedatangan Islam. Bahkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri melakukannya, ketika beliau mengadopsi Zaid bin Haritsah radhiallahu ‘anhu, sebelum beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus Allah Ta’ala sebagai Nabi.

      Kemudian, Allah Ta’ala menurunkan larangan tentang perbuatan tersebut dalam firman-Nya,

      {وَمَا جَعَلَ أَدْعِيَاءَكُمْ أَبْنَاءَكُمْ ذَلِكُمْ قَوْلُكُمْ بِأَفْوَاهِكُمْ وَاللَّهُ يَقُولُ الْحَقَّ وَهُوَ يَهْدِي السَّبِيلَ}

      “Dan Allah tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri). Yang demikian itu hanyalah perkataanmu di mulutmu saja. Dan Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan (yang benar).” (QS al-Ahzaab: 4)

      Baca juga: Rasulullah Mencintai Anak Kecil, Perlakuannya Sangat Mengagumkan

      Imam Ibnu Katsir berkata, “Sesungguhnya ayat ini turun (untuk menjelaskan) keadaan Zaid bin Haritsah radhiallahu ‘anhu, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebelum diangkat sebagai Nabi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkatnya sebagai anak, sampai-sampai dia dipanggil “Zaid bin Muhammad” (Zaid putranya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam), maka Allah Ta’ala ingin memutuskan pengangkatan anak ini dan penisbatannya (kepada selain ayah kandungnya) dalam ayat ini, sebagaimana juga firman-Nya di pertengahan surat al-Ahzaab,

      {مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا}

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan