• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kekayaan identik dengan kelebihan finansial, punya banyak materi dan tidak membutuhkan orang lain. 

      Salah satu sifat Allah SWT, yaitu Al-Ghani (Yang Mahakaya), menunjukkan bahwa Dia tidak membutuhkan apapun dari ciptaan-Nya.

      Baca Juga: Kekayaan dalam Pandangan Islam

      Lantas, apakah makna kekayaan manusia itu sama dengan kekayaan Allah SWT? Apakah ada perbedaan pada keduanya?

      Imam Az-Zujaji menjelaskan, orang kaya menurut orang Arab adalah orang yang tidak membutuhkan orang lain. Demikian pula Allah SWT yang tidak membutuhkan siapapun. 

      Ibnu Al-Atsiir juga menyampaikan, orang kaya adalah yang tidak membutuhkan siapapun dalam hal apapun. Maka, ini adalah kekayaan mutlak yang hanya dimiliki  Allah SWT.

       هَا أَنْتُمْ هَٰؤُلَاءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمِنْكُمْ مَنْ يَبْخَلُ ۖ وَمَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ ۚ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ ۚ وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan