Sahijab – Manusia memiliki rasa cemas dan mudah marah terutama di kala pandemi, dan itu tentu bisa merusak kejiwaan kita. Bahkan tidak jarang, setelah makan pun beberapa orang mungkin akan langsung merasakan bad mood dan tidak jelas.
Ternyata dr Zaidul Akbar punya solusi dari masalah tersebut, yang biasanya disebabkan oleh makanan. Lalu apa hubungan antara makanan dengan emosi dan rasa cemas yang kita alami? Secara ilmiah ternyata ada jawabannya.
Menurut dr Zaidul Akbar, secara ilmiah ada kaitan antara otak dan usus. Ini bahkan memang secara ilmiah disebutkan, jika hormon-hormon kebahagiaan kita sebagian besar di produksi di pencernaan. Adalah bakteri-bakteri baik di pencernaan yang memproduksinya.
Baca Juga: Bukan Fisik, dr Zaidul Akbar: Nutrisi Hati Jauh Lebih Diperlukan
Artinya apa? Jika semakin baik dan sehat makanan yang kita makan, terutama yang berserat, maka semakin banyak hormon kebahagiaan di produksi. Tentunya, dengan semakin banyak hormon kebahagiaan, bisa membuat kita merasa lebih baik.
Dalam sebuah hadits riwayat muslim disebutkan: "Bahwasanya apabila salah seorang anggota keluarganya meninggal dunia, maka berkumpullah para wanita. Kemudian mereka berpisah, kecuali keluarga dan orang-orang tertentu. Setelah itu, ia (‘Aisyah radhiyallahu ‘anha) menyuruh diambilkan seperiuk talbinah. Lalu dia memasak dan membuat tsariid. Kemudian dia menuangkan bubur talbinah tersebut di atasnya. Setelah itu, ia berkata: "Makanlah bubur ini! Sesungguhnya, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Talbinah dapat menyegarkan hati orang yang sakit dan dapat menghilangkan sebagian rasa sedih".